Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menanggapi materi presentasi World Bank mengenai potensi dana asing keluar atau capital outflow yang lebih besar akibat melambatnya perekonomian dunia.
Peringatan World Bank itu merespon apa yang terjadi di Argentina dan Turki yang sudah mulai merasakan resesi ekonomi. Bagaimana dengan Indonesia?
Baca Juga: Asumsi Harga ICP 2020 Diturunkan, Pengaruhi Subsidi?
Menurut Sri Mulyani, pemerintah terus waspada terhadap segala gejolak ekonomi global yang tengah terjadi. Di samping terus berupaya meyakinkan para investor mengenai kondisi ekonomi Indonesia yang tahan terhadap guncangan iklim global.
"Saya sampaikan berkali-kali kita terus akan waspada melihat perkembangan tersebut," kata Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (6/9).
Baca Juga: BUMN Indonesia Bakal Investasi Perkeretaapian di Afrika
Bendahara negara ini memastikan, pemerintah akan terus memperbaiki kondisi ekonomi yang tingkat pertumbuhannya mencapau 5% termasuk menjaga inflasi agar tetap rendah.
Derap pembangunan yang terus berjalan menunjukan Indonesai merupakan destinasi yang baik bagi investasi.
"Oleh karena itu kebijakan yang tepat untuk mendorong investasi kemarin telah disampaikan. Presiden minta ada penyederhanaan dan kita perlu lebih aktif melihat kebutuhan investor agar mereka bisa menerjemahkan minat investasi menjadi aktivitas investasi," kata dia.
Pemerintah juga terus mengupayakan berbagai kebijakan guna menopang pertumbuhan ekonomi ke depannya. Di antaranya, menghilangkan peraturan yang menyebabkan cost of doing business-nya menjadi mahal dan panjang.
Upaya lainnya, yakni mengeluarkan kebijakan perpajakan sebagaimana yang disampaikan kemarin.
"Ini dalam rangka menciptakan suatu lingkungan ekonomi yang sehat dan tetap tumbuh tinggi dan stabil sehinga confidence itu tetep terjaga," tutup Sri.