Jakarta, Gatra.com - Pimpinan dan para pegawai KPK kembali melakukan aksi penolakan terhadap revisi UU KPK oleh DPR RI dan Pemerintah.
Dari pantauan Gatra.com aksi itu dimulai pukul 13.30 WIB. Pimpinan KPK, Saut Situmorang, berada di tengah-tengah pegawai KPK yang berpakaian serba hitam dengan membawa berbagai poster bertuliskan kritikan terhadap berbagai upaya yang melemahkan KPK. Hadir juga dalam aksi ini penyidik KPK Novel Baswedan, pegiat antikorupsi Saor Siagian.
Mereka membentuk pagar manusia mengelilingi KPK sebagai simbol menjaga KPK dari berbagai upaya pelemahan seperti calon pimpinan KPK yang tidak berintegritas serta revisi UU KPK.
Dalam aksi tersebut para pegawai KPK berorasi diiringi musik penambah semangat para peserta aksi. Dalam orasinya, orator menegaskan seruan untuk melawan berbagai upaya pelemahan.
"Hanya ada satu kata: lawan!" seru orator, yang dibalas peserta aksi dengan mengepalkan tangan ke atas dan berteriak: "lawan!"
Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Koruspsi (WP KPK), Yudi Purnomo Harahap, menyatakan bahwa upaya pelemahan KPK dengan revisi UU KPK merupakan tanda bahwa KPK semakin dilemahkan fungsi kerjanya.
"Tentu ini merupakan lonceng kematian bagi KPK sekaligus memupus harapan rakyat akan masa depan pemberantasan korupsi. Padahal, saat ini tidak ada masalah krusial di KPK sehingga harus ada kebutuhan revisi UU KPK," ujar Yudi saat dihubungi Gatra.com, Jumat (6/9).
Yudi mengatakan, masyarakat dikejutkan dengan akan perevisian UU KPK yang telah disetujui oleh seluruh partai di DPR yang akhir bulan ini akan digantikan oleh DPR baru dan tinggal menunggu persetujuan Presiden.
"KPK sedang giat-giatnya memberantas korupsi di mana dalam 2 hari kemarin ada 3 OTT. Apalagi kejahatan korupsi di Indonesia begitu luar biasa. Rakyat pun kembali bergerak melindungi KPK dengan menyatakan menolak revisi UU KPK," kata Yudi.