Jakarta, Gatra.com - Polri telah mengendus keberadaan organisasi radikal ISIS di Papua sejak dua tahun belakangan ini. Namun keaktifan mereka beru diketahui selama setahun belakangan ini.
Saat ini penyidik tengah sibuk menyelidiki keterlibatan mereka dalam kerusuhan Papua dan Papua Barat. Bila ada fakta hukum yang kuat, polisi akan segera bertindak.
"Nanti dari Densus akan lihat apakah ada fakta hukum keterkaitannya dari beberapa jaringan ISIS yang ada di Papua dan Papua barat terkait menyangkut masalah kerusuhan ini atau tidak," ujar Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol. Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jumat (6/9).
Baca Juga: Polda Metro Bantah Keluarkan Pengumuman DPO Veronica Koman
Dedi juga menyebutkan bahwa pihaknya telah menggagalkan rencana pengeboman yang akan dilakukan oleh kelompok tersebut. Sasaran pengeboman itu adalah kantor polisi.
"Salah satu yang sudah dilakukan upaya penegakan hukum oleh densus 88 upaya melakukan pengeboman di polres Manokwari tapi berhasil diamankan," ujarnya.
Baca Juga: Penyerangan di Penambangan Yahukimo, 417 Orang Diungsikan
Penyidik saat ini masih fokus dalam mengungkap dalang dibalik aksi kerusuhan yang mendera Papua beberapa pekan belakangan ini. "Kita terus melakukan upaya-upaya pencegahan maksimal sampai dengan beberapa hari dan beberapa bulan ke depan," katanya.