Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan, pemerintah tetap mempertahankan target pertumbuhan ekonomi di angka 5,3 persen di APBN Sementara 2020. Selain itu, pemerintah mematok nilai tukar Rp14.400,  nilai inflasi masih tetap3,1 persen, dan tingkat suku bunga SPN tiga bulan 5,4 persen. 

"Ini semua sama sesuai dengan nota keuangan yang disampaikan Presiden.   Dan ini hasil pembahasan di Komisi XI dan diteruskan di Panca A," kata Menkeu, saat membacakan laporan pemerintah di Banggar, di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (6/9). 

Selanjutnya,  kata Sri, perubahan terjadi untuk harga mentah minyak Indonesia (ICP) dari US$65 per barel menjadi US$63 per barel. Sementara itu, lifting minyak naik dari 743 barel per hari menjadi 755 per hari dan lifting gas total 1.191.000 barel setara minyak per hari. 

"Lifting sisi cost recovery dari US$11,8 juta diturunkan menjadi US$10 juta. Ini dari Komisi VII kemudian dibahas Panja A," ujarnya. 

Pada paparan berikutnya, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyampaikan, asumsi sasaran pembangunan ada perubahan sedikit dari 4,8 ke 5 persen menjadi 4,8 ke 5,2 persen. 

"Angka kemiskinan tetap sama 8,5 hingga 9 persen. Gini rasio tetap sama 0,375 hingga 0,380 serta indeks pembangunan manusia tetap di 72,51 sesuai dengan nota keuangan RUU APBN," katanya. 

Dengan perubahan dari asumsi dasar ini, kata Menkeu, baik yang menyangkut asumsi dasar makro maupun indikator harga minyak. Maka terjadi perubahan di dalam postur RAPBN 2020, seperti pendapatan negara naik sebesar Rp 11,6 trilyun.