Medan, Gatra.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan meluncurkan Aplikasi Sistem Penyandaran Kapal di Pelabuhan Belawan (SIPARIBAN) 1.0. SIPARIBAN sendiri merupakan aplikasi berbasis website.
Peluncuran aplikasi ini dilakukan Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang diwakili oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan, Sugeng Wibowo di sela-sela pelaksanaan Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan untuk para Stakeholder di Belawan. Kegiatan ini dalam rangka penerapan dan meningkatkan pemahaman mengenai peraturan perundang-undangan di bidang kepelabuhanan dan Angkutan Laut.
“SIPARIBAN merupakan akronim dari Sistem Penyandaran Kapal di Pelabuhan Belawan. Tujuannya untuk meningkatkan efektifitas, efisisensi dan akuntabilitas penyandaran kapal di Pelabuhan Belawan," sebut Sugeng di Hotel Grand Mercure Maha Cipta, Medan, Kamis (5/9).
Sementara itu, Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Belawan, Jece Julita Piris mengatakan bahwa Aplikasi SIPARIBAN merupakan proyek perubahan yang digagas olehnya selaku Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan. Ini merupakan salah satu persyaratan dalam Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Nasional TK II Angkatan X Tahun 2019 yg diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN).
"Aplikasi ini sebagai dukungan kami dalam mendukung program Kementerian Perhubungan dimana saat ini sedang menggalakkan sistem digitalisasi pelayanan. Digitalisasi pelayanan yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan merupakan wujud dari Industri 4.0, khususnya pada bidang perhubungan yang mengharuskan pelayanan cepat, tepat dan terintegrasi dengan baik ” kata Jece.
Dalam aplikasi SIPARIBAN ini, akan disuguhkan informasi-informasi pelayanan kapal di Pelabuhan Belawan. Mulai dari daftar kapal-kapal yang bersandar, kapal-kapal yang menunggu untuk disandarkan, data dermaga yang siap untuk sandar, waktu tunggu kapal, dan waktu estimasi sandar kapal di dermaga.
“Informasi-informasi tersebut dapat dilihat secara real-time oleh masyarakat dan stakeholder di Pelabuhan Belawan sebagai bentuk keterbukaan publik atas informasi oleh Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan,” sebut Jece.
Ke depan, aplikasi SIPARIBAN diharapkan dapat menjadi proyek perubahan untuk terintegrasinya seluruh aplikasi-aplikasi yang dimiliki oleh stakeholder pelayanan kapal dan barang di Pelabuhan Belawan.
Dengan terintegrasinya seluruh aplikasi pelayanan di Pelabuhan Belawan, maka kedepan "one single submission" dalam memasukkan dokumen kelengkapan oleh para pengguna jasa dapat terwujud, dan pelayanan di Pelabuhan Belawan lebih efektif dan cepat.