Solo, Gatra.com – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Toya Wening Solo menghentikan operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, pada Kamis (5/9) pukul 08.00 WIB. Hal ini karena air baku yang menjadi bahan utama suplai PDAM tersebut menghitam dan berbau ciu atau alkohol.
Petugas Intake IPA Semanggi, Purnomo, mengatakan bau menyengat itu tercium sejak Kamis pagi. Menurut dia, selama tiga hari sebelumnya air masih jernih dan tanpa bau. Saat mengetahui air itu berbau alkohol, ia langsung menghubungi kantor PDAM.
”Baunya menyengat. Kalau tidak terbiasa menghirup baunya bisa pusing,” ucap Purnomo saat ditemui di Intake IPA Semanggi di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Kamis (5/9).
Di lokasi, Gatra.com melihat air menghitam dan berbau menyengat. Air dari sungai itu belum diolah dan masuk saluran intake. Sejauh ini PDAM Toya Wening masih mendistribusikan air dari penampungannya. Distribusi air PDAM masih mencukupi kebutuhan air untuk Kamis (5/9) ini.
Selama ini intake Semanggi melayani 6.000 pelanggan di Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. ”Kalau air ini terkena kulit bisa gatal-gatal, apalagi kalau terminum. Semakin berbahaya,” ucap Purnomo.
Purnomo mendapat informasi air sungai diduga tercemar oleh limbah dari sentra industri ciu yang lokasinya tak jauh dari sungai. ”Infonya limbah ciu dibuang pada pagi dan malam hari kecuali hari Minggu. Tapi kondisi semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya.
Direktur Teknik PDAM Toya Wening Solo Tri Atmojo Sukomulyo mengatakan, PDAM telah menerima laporan air baku suplai PDAM yang berbau alkohol. PDAM juga telah menelusuri dan melakukan sampel uji. Hasilnya, air keruh dan berbau menyengat ini berasal dari Kali Samin yang mengalir ke Bengawan Solo. ”Intake IPA Semanggi berjarak satu kilometer dari Kali Samin,” ucapnya.
Tri Atmojo menambahkan, air PDAM Toya Wening Solo berasal dari Sungai Bengawan Solo. Namun pasokan air sudah dikurangi menjadi dua meter kubik per detik. IPA Semanggi mengolah 30 persen kapasitas PDAM yakni 80 meter kubik per detik. ”Air PDAM ini diolah dari IPA Semanggi, IPA Jebres, dan IPA Jurug. Untuk IPA Jebres dan Jurug beroperasi dengan normal,” jelasnya.