Semarang, Gatra.com- Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah, K.H. Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) minta kepolisian merespons cepat peristiwa yang dinilai menghina Banser. Penghinaan terhadap Banser diduga dilakukan advokat asal Solo, M. Taufik. Menurut dia, banyak warga NU yang tersinggung membawa kasus itu ke ranah hukum.

“Sebagai warga NU saya sangat tersinggung, tapi kita tetap harus menjaga suasana kondusif dan berfikiran jernih. Kami meminta supaya Polda Jawa Tengah merespons cepat atas peristwa itu,” katanya dalam rilis kepada Gatra.com, Kamis (5/9).

Lebih lanjut, Gus Yusuf, menyatakan mendukung langkah pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor Solo melaporkan peristiwa penghinaan tersebut ke Polda Jawa Tengah. Menurut ia, langkah GP Ansor Solo tersebut sudah tepat untuk menjernihkan persoalan serta menciptakan suasana kondusif, sekaligus upaya menegakan hukum.

“Sudah tepat dengan melaporkan kejadian ini ke Polda. Saya kira semua akan mendukung laporan ini. Saya juga akan terus komunikasi dengan Pak Kapolda,” ujarnya.

Kendati saat ini warga NU sangat marah, Gus Yusuf yang juga Ketua DPW PKB Jawa Tengah (Jateng) mengajak semua pihak menahan diri tidak melakukan tindakan memperkeruh suasana. “Kita pasrahkan kepada Polda. Harus menghormati aparat penegak hukum. Semua pihak harus mengikuti proses hukum. Siapa yang menjadi pelakunya biar Polda yang memproses,” ucapnya.

Gus Yusuf meminta semua pihak menjaga kondusifitas dan menahan diri agar tidak saling memperkeruh keadaan serta menghentikan saling serang di publik. Terlebih lagi, masih ada agenda-agenda nasional yang penting, seperti pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Oktober mendatang sehingga dibutuhkan iklim yang sejuk dan suasana yang kondusif, agar pelantikan bisa berjalan lancar dan damai.

Seperti diketahui, GP Ansor Solo melaporkan sebuah video viral yang isinya diduga berisi penghinaan yang mencemarkan nama baik korps Barisan Ansor Serbaguna (Banser) ke Polda Jateng. Video tersebut berisi orasi dalam Parade Ukhuwah memperingati tahun baru Hijriah di Ngarsopuro, Solo, Minggu (1/9) lalu. Sebagai pembicara saat itu ialah M Taufiq. Taufiq saat itu mengatakan 'banci serem'.