Kabul, Gatra.com-Teror kembali mengancam Afghanistan setelah diputuskannya kesepakatan antara Amerika Serikat (AS) dan Taliban. Saat ini, serangan teror bom mobil menyerang daerah sekitar Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Shash Darak, Afghanistan pada Kamis (5/9). Sebanyak 10 orang tewas dalam serangan itu.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Nasrat Rahimi mengatakan, Taliban telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom tersebut, dilansir kantor berita Aljazeera, Kamis (5/9).
Demi keamanan, saat ini wilayah tersebut telah ditutup untuk umum. Menurut bukti CCTV yang terpasang, serangan bom ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB waktu setempat. Sebuah mini van abu-abu meledak tepat setelah menyalip barisan SUV putih yang menunggu untuk berbelok ke kanan ke jalan.
Seorang pejalan kaki mengatakan, miniman itu sempat menabrak penghalang tepat sebelum ledakan. Sebelumnya, bom bunuh diri juga terjadi di Kabul timur pada Senin malam. Taliban mengklaim bertanggung jawab atas insiden yang menewaskan 16 orang, dan melukai lebih dari 100 ini.
Di Kabul terdapat gelombang kekerasan mematikan, meski AS dan Taliban telah mencapai kesepakatan. Pada prinsipnya, membuat AS menarik 5.000 pasukan dari Afghanistan, dengan imbalan berbagai janji keamanan Taliban.
Negosiator AS untuk perdamaian di Afghanistan, Zalmay Khalilzad mengatakan, pihaknya telah menyusun rancangan kerangka perjanjian. Pasukan AS akan meninggalkan lima pangkalan militer di Afghanistan dalam waktu 135 hari, sejak penandatanganan pakta tersebut.