Solo, Gatra.com – Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan istri Wakil Presiden Mufidah Kalla beserta para istri menteri yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja memberi pembinaan pada para pengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari berbagai daerah. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Graha Saba Buana, Solo, Kamis (5/9).
Kegiatan ini diawali dengan pembekalan pada 2000 guru dan pembina PAUD sehari sebelumnya. Di hari kedua acara ini, Iriana Jokowi dan para istri menteri membekali para pembina PAUD ini dalam menghadapi isu dan persoalan terkini. Mulai pengelolaan sampah, mewaspadai stunting, hingga penggunaan gawai dan media sosial yang baik dan benar.
Iriana berdialog dan memberi pertanyaan pada tiga guru seputar materi agenda itu. Setelah ketiga guru menjawab pertanyaan, Iriana bertanya pada ketiga guru PAUD tersebut. “Ibu-ibu, mau hadiah apa?” ucap Iriana.
Salah satu guru menjawab, “Mau cium pipi saja, Bu,” ucap guru itu sembari tersenyum. Jawaban itu disambut sorak-sorai hadirin. “Salaman saja ya, Bu,” sahut Iriana.
Bukan hanya bersorak, banyak hadirin yang berteriak minta hadiah khusus. “Sepeda!” Sepeda! ucap mereka. Iriana pun tersenyum merespons hal itu. ”Sepeda apa? Rice cooker saja ya, untuk masak nasi,” sahut Iriana.
Dialog masih berlanjut soal pentingnya mencegah stunting. Untuk itu, ada tiga hal penting yang harus dilakukan: menyiapkan pola makan yang baik, menerapkan pola asuh yang baik, dan menggunakan air bersih. ”Di sini ada yang stunting atau tidak?” tanya Iriana pada hadirin.
Selain Iriana, para anggota OASE Kabinet Kerja juga aktif berdialog. Iriana juga didampingi istri Wali Kota Surakarta Elizabeth Endang Hadi Rudyatmo. Endang mengatakan kegiatan ini untuk membekali guru PAUD dari berbagai daerah. Tak hanya daerah dari Solo Raya, para guru PAUD juga datang dari Madiun dan Yogyakarta.
”Materi pembekalannya juga beragam, seperti pentingnya pengelolaan sampah plastik, penggunaan gadget yang bijak, hingga stunting. Kalau di Solo ini memang masih ada yang stunting, tapi tidak banyak,” ucap Endang.
Melalui kegiatan ini, guru-guru PAUD diharap bisa menularkan hal baik pada anak-anak. Dengan begitu, anak-anak mendapat bekal menghadapi persoalan-persoalan seperti sampah, efek kemajuan teknologi, hingga stunting.
”Tiga hal ini hanya sebagian materi. Namun secara garis besar, semua isu terkini dibahas dalam materi pembekalan supaya mereka bisa mengajarkan secara langsung pada anak-anak,” ujarnya.