Jakarta, Gatra.com - Kepala Balitbang ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan uji coba bahan bakar campuran diesel 30% atau B30 akan dilakukan pada alat dan mesin pertanian, alat berat, dan mesin diesel kereta api pada minggu depan.
Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat peningkatan program mandatori B20 menjadi B30 pada awal 2020.
"Kita ini baru uji coba untuk yang mobil penumpang sama pengangkut barang. Minggu depan kita akan coba untuk alat mesin pertanian, alat berat, dan mesin diesel kereta api. Untuk kapal masih menunggu," ujar Dadan saat ditemui di Gedung PPTMGB Lemigas, Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/9)
Dadan mengatakan, uji coba pada alat pertanian sudah siap. Untuk alat berat, standar uji coba yang digunakan berbeda dari mobil. Jika mobil menggunakan hitungan kilometer untuk pengujiannya, alat berat memakai hitungan jam. "Uji coba untuk alat berat ini hitungannya jam. Kita ingin nya minimal 1.000 jam. Kalau 1.000 jam dibagi 20 jam per hari jadi sekitar 50 hari pengujian," kata Dadan.
Adapun uji coba untuk kereta api, baru akan diterapkan pada mesin diesel, belum untuk lokomotifnya. Sementara itu, uji coba B30 pada kapal masih mendiskusikan ketersediaan kapalnya. .
"Untuk kapal, kita susah mencari benda ujinya. Apakah harus sewa atau beli. Kebetulan ESDM punya 1 kapal tapi sekarang lagi di Balikpapan. Mungkin itu yang akan kita coba," kata Dadan.
Dadan juga mengisyaratkan relaksasi penerapan B20 pada kelistrikan PLN, Freeport, dan alat utama sistem pertahanan (alutsista) untuk TNI masih akan dilakukan pada B30.
Untuk turbin PLN, masih ada beberapa parameter mesin yang kurang cocok dengan B20. Hal itu menjadi tugas tersendiri bagi para produsen biodiesel untuk menyelesaikan masalah tersebut sehingga cocok dengan B30.
"Sudah ketahuan penyakitnya apa. Di dalam kandungan biodiesel itu ada logam, nah itu menjadikan korosi ke turbin. Ini kalau dibersihkan, akan aman. Cuma ini metodenya yang belum ketemu untuk mengambilnya. Sekarang sih posisinya masih ada relaksasi," kata Dadan.