Makassar, Gatra.com – Bupati Luwu Utara, Hj Indah Putri Indriani diberi waktu menyampaikan isu-isu strategis terkait pemerintahan pada orientasi anggota DPRD Luwu Utara. Acara digelar di Hotel Maxone, Rabu, 4 September 2019. Kesempatan itu dimanfaatkan Indah memaparkan program inovasi semalam di desa.
Program ini merupakan salah satu unggulan di periode Indah Putri Indriani-Tahar Rum (Pintar) memimpin Lutra. Acara digelar di desa secara bergiliran dengan membawa seluruh perangkat daerah untuk bertemu langsung dengan masyarakat. Program ini juga dikenal sebagai program Mata Pintar Menjawab atau masyarakat bertanya, pemerintah menjawab.
“Dinamika social bergerak cepat. Karena itu, aparatur sipil negara (ASN) harus bergerak lebih cepat. Kalau dinamika social bergerak dua kali lipat, maka ASN harus bergerak lebih cepat lagi,” kata mantan Dosen Universitas Indonesia (UI) ini.
Merespon dinamika masyarakat itu, lanjut Indah, maka lahirlah program Mata Pintar Menjawab atau program semalam di desa. Program dimaksudkan untuk menemukan masalah di masyarakat sebelum muncul atau paling tidak sebelum membesar. “Program selama di desa ini penting karena tidak semua warga punya akses yang sama, punya kecepatan yang sama untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah,” kata Indah.
Apalagi, masyarakat juga tidak memiliki kemampuan yang sama dalam menyampaikan aspirasi. “Bukan hanya soal kemampuan menjangkau pemerintahan. Kadang kala juga soal kemampuan menyampaikan. Inilah yang menjadi tantangan yang mesti dihadapi,” imbuh Indah di hadapan 35 anggota DPRD Lutra yang dilantik pekan lalu.
Karena itu, kata dia, semalam di desa merupakan upaya menghadirkan pemerintah untuk menjemput aspirasi masyarakat. Pada konteks yang sama, juga berupaya memaksa birokrasi bekerja lebih cepat. Yakni menemukan masalah lebih cepat dan menyelesaikan lebih cepat lagi.
Indah juga menyinggung soal kebutuhan yang lebih besar dibanding kemampuan anggaran. Oleh karena itu, pemerintah mendorong agar kegiatan yang bisa dilakukan tanpa anggaran bisa tetap terlaksana. “Makanya, kalau ada kegiatan yang terlaksana atas inisiatif atau swadaya masyarakat, apakah pemerintah akan tersinggung? Tidak. Pemerintah justru akan mengapresiasi,” kata Indah.
Karena sekarang sudah ada public private partnership (PPP). Hal ini, kata dia, diharapkan bisa mempercepat penyelesaian masalah yang dihadapi warga. Terutama dalam menyiasati keterbatasan anggaran. “Mohon dukungannya, agar PPP ini bisa terus didorong. Termasuk kemitraan dengan parpol,” ungkapnya.
Ia pun menyebut beberapa program sudah berjalan di Luwu Utara. Termasuk ada jembatan gantung yang dikerjakan melalui swadaya masyarakat. “Kita apresiasi. Di situlah semangat gotong royong. Termasuk, akan sangat membantu jika setiap anggota dewan bisa memiliki desa binaan,” tantang Indah.
Ketua DPRD Luwu Utara Masa Jabatan 2014-2019, H Mahfud Yunus mengapresiasi tantangan Indah. Kata dia, DPRD sangat mendukung upaya-upaya pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat. Termasuk dalam hal swakelola kegiatan. “Kami apresiasi, dukung, dan akan terus dorong, sehingga program-program demikian terus berjalan,” imbuh legislator Partai Golkar ini.