Jakarta, Gatra.com - Politisi PKS, Muhammad Nasir Djamil usul pemerintah untuk evaluasi metode pendekatan kasus di Papua. Menurutnya, mengirim tentara ke daerah tersebut merupakan suatu hal yang kurang tepat. Dia mengatakan bahwa pemerintah harus memberikan kepercayaan kepada masyarakat Papua bahwa mereka merupakan bahagian dari NKRI. Dia mengandaikan tindakan pemerintah yang mengirim pasukan ke wilayah konflik itu seperti "menembak nyamuk dengan meriam."
"Kalau menembak nyamuk dengan meriam maka nanti semuanya akan kena. Orang yang dulunya simpati dengan NKRI nanti tiba-tiba karena terkena serpihan meriam dia jadi marah sama RI. Jadi tembaklah nyamuk dengan obat nyamuk," ujarnya di Hotel Sofyan, Jalan Cut Meutia, Jakarta Pusat, Rabu (4/9).
Nasir beranggapan bahwa pendekatan kultural merupakan pendekatan terbaik dalam menghadapi konflik di Papua saat ini. Cara ini dinilai lebih efektif daripada pendekatan keamanan. "Karena kalau mengirim tentara/polisi nanti bisa diprovokasi bahwa orang tidak bisa percaya papua," tuturnya.
Oleh karena itu, Nasir menambahkan, pemerintah harus lebih berhati-hati dalam melangkah untuk menghadapi kasus yang terjadi di Papua. Dia juga meminta agar negara senantiasa memperhatikan dan menjaga masyarakat Papua guna untuk meredam kerusuhan yang terjadi disana.
"Tolong lindungi orang Papua dengan cara mengatakan kepada mereka bahwa kami adalah bagian dari anda. Kami adalah bagian dari Papua dan Papua bagian dari indonesia," pungkasnya.