Kupang, Gatra.com - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang luar biasa. Sektor yang akan berkembang pesat di NTT adalah pariwisata, pertanian holtikultura, dan peternakan, aalkan dikerjakan dengan baik.
"NTT ini masuk Provinsi termiskin ketiga di Indonesia, walau memiliki potensi yang luar biasa. Ini karena selama ini potensi potensi itu tidak dikerjakan, diolah dengan benar. Jika saja dikelolah secara baik tentunya NTT tidak mungkin menjadi Provinsi termiskin ketiga di Indonesia," kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat beraudiensi dengan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Wilayah Nusa Tenggara, Tri Bowo di ruang kerja Gubernur, Rabu (4/9).
Menurut Gubernur Viktor, potensi-potensi itu sekarang lagi dalam pembenahan pengolahannya. Antaranya pariwisata, pertanian maupun peternakannya. Selain ketiga sektor diatas, gubernur juga menjelaskan mengenai potensi luar biasa yang ada di NTT yang telah dikerjakan sekian lama oleh masyarakat, yakni Sopi.
"NTT memiliki minuman khas yakni sopi. Hanya saja selama ini proses pembuatannya masih sangat tradisional sehingga masih banyak kandungan metanol didalamnya. Tentunya metanol ini sangat berbahaya bagi tubuh, ujar Viktor.
Oleh karena itu, ketika menjadi gubernur, ia langsung minta pihak perguruan tinggi melakukan penelitian terhadap minuman ini.
"Dari hasil penelitian tersebut, saat ini NTT memiliki minuman khas NTT berstandar internasional yang sangat nyaman dikonsumsi dan telah banyak diminati oleh dunia luar. Namanya Sopia," urai Viktor.
Dia memastikan ke depan ekonomi kerakyatan di NTT akan berkembang luar biasa. Tentunya perkembangan ini akan menaikan pajak di NTT. "Jadi dengan berkembangnya kemajuan ekonomi ini tentunya berdampak positif yakni pajak juga akan naik," lanjut Viktor.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Wilayah Nusa Tenggara, Tri Bowo dalam kesempatan yang sama, menjelaskan mengenai bentuk kerjasama yang telah dibangun oleh Kanwil DJP Nusa Tenggara dengan Pemerintah Provinsi NTT.
"Saat ini kami telah membangun kerjasama dengan pihak Bank NTT berkaitan dengan marketing bagi UMKM, baik kerajinannya maupun kulinernya. Selain itu kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar pajak ini lebih familiar," kata Tri Bowo.