Home Ekonomi Bantuan Alsintan Kementan Tepat Guna, Tak Ada yang Mangkrak

Bantuan Alsintan Kementan Tepat Guna, Tak Ada yang Mangkrak

Jakarta, Gatra.com - Petani di Purbalingga, Jawa Tengah, mengapresiasi Kementerian Pertanian (Kementan)  yang  memberikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) khususnya pascapanen, seperti combine harvester atau mesin panen padi dan jagung yang tepat guna.

Sunarjo, Ketua Kelompok Tani di Purbalingga, Jawa Tengah, membantah jika ada pihak yang menyatakan alsintan bantuan itu mangkrak. "Alsintan Kementan hingga saat ini, khususnya yang dimaksud sebenarnya dapat dipakai dan sudah dioperasionalkan. Namun ritme jalannya masih belum stabil,"  kata Sunarjo, di Purbalingga, Rabu (4/9).

Hal  itu disampaikan Sunarjo guna meluruskan pemberitaan yang menuduh bantuan alsintan di Purbalingga  mangkrak. Padahal,  alsintan tersebut sangat penting dan tepat untuk wilayah Purbalingga.

"Terima kasih bantuannya, justru saya belajar menjalankan. Kalau bahasa Jawa-nya masih nyentak-nyentak Pak kalau dinyalain. Jadi petani di sini belum familiar mengoperasionalkannya," tuturnya.

Kepala Dinas Pertanian Purbalingga, Mukodam pun membatah pemberitaan tentang mangkraknya alsintan di wilayahnya. Dari hasil koordinasi langsung dengan Kepala Desa Kalimanah Kulon, Kecamatan Kalimanah dan kelompok tani, tidak ditemukan alsintan yang tidak beroperasi.

"Jadi, kami akan melakukan optimalisasi dan efektivitas pemanfaatan alsintan di gapoktan (gabungan kelompok tani), poktan (kelompok tani ), atau unit pelayanan jasa alsintan (UPJA) dengan relokasi alsintan yang ada di Gapoktan atau Kelompok Tani Menangga atau UPJA," ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya akan menyesuaikan dengan kondisi lahan, yakni dengan pendekatan kepada para gapoktan atau poktan atau bisa juga ditarik ke brigade alsintan yang siap sedia saat dibutuhkan oleh petani.

"Intinya adalah kami ingin alsintan bantuan Kementan yang ada pada gapoktan, poktan, UPJA dan Brigade Alsintan harus dapat dioperasionalkan dan memberi manfaat yang menguntungkan bagi para petani,” kata Mukodam

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Kementan, Gatut Sumbogodjati, menjelaskan penyaluran bantuan alsintan untuk kelompok tani terpilih melalui dinas pertanian provinsi dan kabupaten. Selama ini dimaksudkan untuk membantu petani agar mendapatkan kualitas hasil yang lebih baik. Selain itu, alsintan ini mampu menekan ongkos produksi dengan berkurangnya tenaga kerja yang terlibat dalan proses produksi.

"Tidak hanya itu, program bantuan tersebut juga dimaksudkan untuk menyebarluaskan mekanisasi pertanian sehingga menarik minat kaum muda menggeluti bidang pertanian, yang selama ini didominasi oleh usia tua," katanya.

Mengenai tuduhan mangkraknya alsintan combine harvester, menurut Gatut, mekanisme untuk penyaluran bantuan alsintan ini  berdasarkan usulan dari dinas pertanian dan dari masyarakat petani di wilayah masing-masing. Untuk penerima bantuannya diserahkan ke brigade alsintan pada dinas pertanian provinsi dan dinas pertanian kabupaten/kota

“Jadi, brigade alsintan ini tugasnya mengontrol peredaran alsintan sesuai dengan kebutuhan. Bisa saja alsintan tersebut ditarik dari satu kelompok ke kelompok lainnya apabila tidak sesuai dengan kebutuhannya,’’  kata Gatut. "Dengan begitu ketidakcocokan alsintan di masing-masing wilayah jarang terjadi. Pasalnya, sekali lagi ,karena alokasi tersebut merupakan usulan daerah." 

Apabila hal tersebut terjadi, kata Gatut, dinas pertanian dapat mengajukan usulan kepada Kementerian Pertanian untuk relokasi alsintan ke kabupaten lainnya. Dinas petanian harus benar-benar memastikan alsintan yang cocok di wilayah masing-masing. "Dengan begitu, usulan alsintan yang mereka perlukan tepat sasaran,” katanya.

Gatut mengemukakan, selama  2017 sampai 2019, Kementan  memberikan bantuan combine harvester sebanyak 7.261 unit ke seluruh wilayah Indonesia. Alsintan tersebut  berupa combine harvester besar, sedang, dan kecil yang dirasakan manfaatnya oleh petani penerima bantuan. “Jadi, saya kira selama ini hanya sedikit kasus alsintan yang tidak sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.

Oleh karena itu, Gatut mengajak semua pihak untuk saling mendukung program mekanisasi pertanian dengan masukan yang membangun. "Tidak dengan  menghujat, tanpa mengetahui latar belakang dan analisis yang mendalam," katanya.

517