Jambi, Gatra.com – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jambi, Rahima Fachrori bersama rombongan mengunjungi penderita tumor paru atas nama M. Rachju Riski P (19) asal Kabupaten Muaro Jambi.
"Rachju dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi. Dalam kunjungannya, Rahima memberikan bantuan secara pribadi berupa uang yang secara langsung diberikan kepada orang tua Rachju," ujar Karo Humas dan Protokol Provinsi Jambi, Johansyah, Rabu (4/9).
Rahima merasa prihatin setelah tadi melihat kondisi Rachju yang semakin hari badannya semakin kurus karena penyakit dideritanya. Ia mengajak masyarakat mendoakan dan memberikan uluran tangan kepada Rachju, karena keluarganya tergolong dari keluarga yang kurang mampu, ibunya seorang buruh cuci dan bapaknya telah meninggal.
"Ke depannya kita akan melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi agar Rachju bisa mendapatkan perawatan yang optimal dan bisa segera mendapatkan rujukan," katanya.
Ibunda Rachju, Eva Yulianti mengucapkan terima kasih kepada Rahima yang sudah bersedia meluangkan waktunya menjenguk dan memberikan semangat kepada ananda Rachju, serta akan membantu pengobatan Rachju dan mendapatkan rujukan.
“Tadi Ibu Gubernur telah melihat kondisi anak kami Rachju membantu pengobatan lebih lanjut yang akan segera dirujuk ke Palembang," kata Eva.
Eva menjelaskan, awalnya sekitar bulan November 2018 Rachju mengalami sesak nafas di bagian dada sampai ke punggung, rasanya seperti tertusuk tombak. Kemudian pada bulan Desember 2018 keluarga membawa Rachju ke rumah sakit Royal Prima untuk dilakukan tindakan.
“Dari ciri-ciri awalnya, dokter mengatakan ini sepertinya ada pembengkakan jantung, setelah dilakukan rontgen kondisi jantungnya bagus, tetapi terdapat cairan pada bagian dada dan punggung. Dokter kemudian memberikan rujukan ke RSUD Raden Mattaher Jambi untuk melakukan penyedotan cairan tersebut, tapi karena kondisi kami tidak mengizinkan dalam hal faktor ekonomi, Rachju saya bawa pulang ke rumah,” kata Eva.
Rachju mendapatkan perawatan selama 1 bulan dari RSUD Raden Mattaher pada bulan April 2019 untuk melakukan penyedotan cairan yang ada di tubuh Rachju. Cairan berhasil disedot sebanyak lebih kurang 11,5 liter tetapi dokter menyarankan untuk melakukan rujukan ke rumah sakit Palembang akan tapi karena faktor ekonomi yang tidak memungkinkan kembali membawa pulang Rachju pada 19 Mei 2019.
Terakhir, Rachju kembali mendapatkan perawatan baru pada 3 September 2019 untuk melakukan penyedotan cairan karena cairan itu muncul lagi dan sampai sekarang sudah sebanyak lebih kurang 0,8 liter cairan yang berhasil dikeluarkan.
"Sampai cairan tersebut terus dilakukan sampai benar-benar habis, baru nanti akan dirujuk ke rumah sakit Palembang. Saya akan tetap berusaha mengobati dengan kondisi ekonomi saat ini dan sudah ikhlas apa pun yang terjadi pada Rachju. Saya juga mengharapkan uluran tangan dari semua pihak untuk membantu pengobatan Rachju sehingga bisa kembali sehat,” kata Eva.