Jakarta, Gatra.com - Kamar Dagang dan Industri ( Kadin) Indonesia akan menggelar misi bisnis ke nagara-negara di Eropa dan Amerika Serikat. Dengan tujuan, memperkuat hubungan dagang dan investasi antara Indonesia dengan Eropa serta Indonesia dengan Amerika Serikat.
"Ini bukan misi besar yang sampai harus mengirimkan ratusan delegasi ke sana. Kami hanya melakukan perjalanan ini untuk memperkuat hubungan dagang kita dengan negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat, di tengah keadaan ekonomi dunia yang sedang panas ini," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional, Shinta W. Kamdani, saat konferensi press 'Making Indonesia 4.0: Kadin Indonesia Menyelenggarakan Misi Bisnis ke 14 Negara Eropa dan Amerika Serikat, di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/9).
Lebih lanjut Shinta menuturkan, negara-negara yang nantinya akan dikunjungi dalam perjalanan kaki ini, tidak hanya terbatas pada megara-besar saja, tapi juga negara-negara kecil yang mungkin tidak banyak dikunjungi, tetapi memiliki potensi bisnis yang besar. Sehingga memungkinkan Indonesia untuk membuka jalan perdagangan dan investasi di sana.
"Negara besar memang memiliki banyak kesempatan (untuk berdagang), tapi kita juga mesti melihat negara-negara yang kelihatannya kecil atau kurang begitu dikenal namun memiliki kesempatan yang banyak," imbuh Shinta.
Sementara itu, perjalanan dalam rangka misi bisnis tersebut akan berlangsung dari 13 September hingga 7 Oktober 2019. Dengan negara-negara yang akan dikunjungi, antara lain: Turki, Bulgaria, Yunani, Serbia, Rumania, Belanda, Slovakia, Polandia, Swiss, Jerman, Italia, Inggris, Belgia, dan Perancis.
Shinta menjelaskan, misi bisnis ke Eropa dirangkum dalam 4 forum bisnis utama yang akan diadakan dalam bentuk forum bisnis di semua kota tujuan, kunjungan industri, dan jamuan untuk mempererat jaringan bisnis. Sementara untuk negara lain, delegasi akan fokus pada kunjungan industri, diskusi kelompok terarah/focus group discussion, dan pencocokan bisnis atau business matching.
"Misi bisnis ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan dagang dan investasi antara Indonesia dengan negara-negara tujuan, baik di Eropa dan AS, serta bertukar wawasan ilmu pengetahuan untuk mencapai visi Indonesia 4.0," imbuh Shinta.