Pekanbaru, Gatra.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPP-Apkasindo), Gulat Medali Emas Manurung berharap Gubenur Riau mempercayakan posisi Kepala Dinas Perkebunan kepada orang yang memahami seluk beluk perkebunan, termasuk tanamannya.
"Biar nanti visi dan misi gubernur bisa diterjemahkan oleh si kepala dinas dengan baik dan cepat. Apalagi garapan kerja perkebunan di Riau ini terbilang luas," jelasnya kepada Gatra.com, Rabu (4/9).
Berdasarkan data Apkasindo kebun sawit terluas di Indonesia berada di Riau. Hingga 2018 saja luas kebun kelapa sawit di Riau sudah mencapai 4,4 juta hektar. Angka tersebut mewakili 31 persen dari total sekitar 14,3 juta hektar kebun kelapa sawit di Indonesia.
Sejumlah persoalan di sektor perkebunan kata Gulat sedang menanti uluran tangan pemerintah. Dia mencontohkan permasalahan di tata niaga Kelapa Sawit.
"Persoalan rantai pasok misalnya, ada pengepul yang bermain disini. Nah, apakah Disbun tergerak untuk melakukan sertifikasi terhadap pengepul. Bagaimanapun sejumlah petani sawit membutuhkan pengepul. Tapi keberadaan mereka juga memberatkan petani lantaran aksi ambil untung dan memperpanjang rantai pasok menuju pabrik," katanya.
Adapun urusan perkebunan sebelumnya berada di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau. Dalam dinas itu urusan perkebunan hanya dikelolah oleh bidang. Namun, Pemprov Riau di bawah kepimpinan Syamsuar mengajukan usulan pemisahan bidang perkebunan dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan tadi menjadi dinas sendiri. Usulan itu sudah disahkan dalam sidang paripurna DPRD Riau.
Gulat sendiri mengapresiasi langkah Gubernur Riau Syamsuar mefungsikan kembali Dinas Perkebunan. Menurutnya dengan status Riau sebagai sentra perkebunan (terutama Sawit), keberadaan Dinas Perkebunan sangat diperlukan.
"Sangat pantas kalau Riau punya dinas khusus yang mengurusi sektor perkebukan. Soalnya, propinsi lain saja yang luas perkebunan sawit nya cuma ratusan ribu hektare punya Dinas Perkebunan. Riau, luas kebunnya jutaan hektare, " katanya