Milan, Gatra.com - Salah satu segmen supporter Inter Milan yaitu 'Inter Curva Nord' telah mengklaim dugaan pelecehan terhadap striker Romelu Lukaku dari penggemar Cagliari bukanlah rasis tetapi "suatu bentuk penghormatan". Lukaku, yang bergabung dengan Inter dari Manchester United bulan lalu ini menjadi sasaran nyanyian monyet dari para suporter Cagliari saat ia mencetak gol dalam kemenangan Nerazzurri 2-1 pada lanjutan laga Serie A, hari Minggu kemarin.
Pemain internasional Belgia itu kemudian menyerukan para pemain untuk "menyatukan" melawan diskriminasi. Padahal menurut Lukaku para penggemar Cagliari juga pernah memilih pemain kulit hitam lainnya di masa lalu, terutama Sulley Muntari, Blaise Matuidi, dan Moise Kean.
Namun, Curva Nord di San Siro, bagian vokal dari supporter Inter telah menanggapi komentar Lukaku dengan surat terbuka yang ditujukan kepada pemain baru klub mereka. Para pendukung membela Cagliari dan mengklaim rasisme bukan "masalah nyata" di Italia.
Surat itu, yang diposting di halaman Facebook grup itu, dimulai dengan “Hai Romelu. Kami menulis kepada Anda atas nama Curva Nord; ya, orang-orang yang menyambut Anda saat Anda tiba di Milan. “Kami benar-benar menyesal Anda berpikir bahwa apa yang terjadi di Cagliari adalah rasis. Anda harus memahami bahwa Italia tidak seperti banyak negara Eropa utara lainnya di mana rasisme adalah masalah nyata," lanjut isi surat ter buka itu seperti dikutip dari Foxsportasia.
Kelompok itu melanjutkan, mengklaim nyanyian seperti itu biasa untuk "membantu tim kami", mereka juga mengklaim "Kami bukan rasis dan begitu juga penggemar Cagliari." Nampaknya mereka mencoba menjelaskan pelecehan itu, para pendukung menyatakan Lukaku ditunjuk karena bakatnya, membuatnya menjadi ancaman bagi Cagliari.
"Tolong pertimbangkan sikap penggemar Italia ini sebagai bentuk penghormatan terhadap Anda, fakta bahwa mereka takut pada Anda untuk gol yang mungkin Anda cetak melawan tim mereka dan bukan karena mereka membenci Anda atau mereka rasis," kata Curva Nord.
Sementara itu, pemain internasional Inggris Jadon Sancho menawarkan Lukaku dukungannya setelah insiden itu. Ia mengatakan bintang baru Inter itu “menanganinya dengan sangat baik dengan tidak bereaksi dan terus bermain”.
Masalah rasisme telah mengemuka di sepak bola Inggris dalam beberapa pekan terakhir, dengan sejumlah pemain Liga Premier kulit hitam mengalami pelecehan di media sosial. Paul Pogba, Marcus Rashford, dan Tammy Abraham semuanya menjadi sasaran rasis menyusul penalti yang gagal, sementara Kurt Zouma dilecehkan setelah mencetak gol bunuh diri.