Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto, menyatakan sudah berkoordinasi dengan Panglima TNI, Kapolri dan Kepala Badan Intelejen Nasional (Kabin) untuk menghentikan pelemotan jaringan komunikasi di Papua.
"Nah, tadi saya sudah koordinasi dengan Panglima, Kapolri, Ka-BIN yang melihat (situasi Papua) itu," kata Wiranto dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Jalan medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/9).
Wiranto meminta dihentikan pelemotan jaringan di Bumi Cendrawasih. Hal tersebut dengan alasan hoaks sudah sangat berkurang drastis dan kondisi Papua sudah mulai stabil.
"Saya tadi minta, sekarang dicabut gimana nih? Dengan dasar hoaks sudah berkurang kecil. Hasutan sudah hampir ga ada. Tone-nya sudah positif. Hoaksnya 10%, yang positif 90%. Kondisi daerah kan sudah stabil," katanya.
Namun dari informasi yang ia peroleh, saat ini masih butuh waktu, menunggu perkembangan situasi benar-benar stabil. Wiranto menjanjikan, lusa, pada 5 September jaringan komunikasi akan dilepas dari pelemotan, dengan catatan kondisi Papua sudah benar-benar kondusif.
"Dari analisis keamanan, Kita masih butuh waktu sebentar saja. Jadi tanggal 5 (September) nanti kalau keadaan betul-betul kondusif kita buka kembali," katanya.