Hong Kong, Gatra.com - Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam mengatakan bahwa dia akan berhenti menjabat. Lam merasa bahwa malapetaka dan krisis yang terjadi di Hong Kong disebabkan olehnya. Ia menyebutnya dengan, "malapetaka yang tak termaafkan".
Seperti dilansir Reuters, Selasa (3/9), Lam menyatakan hal tersebut pada rekaman audio dalam sebuah forum tertutup dengan para pengusaha Hong Kong. Lam menyebut bahwa kemungkinan sangat kecil untuk dirinya dapat memulihkan krisis.
Kerusuhan di Hong Kong telah menjadi masalah dalam konteks kedaulatan nasional bagi Cina di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat.
Baca Juga: Sebuah Serangan DDOS Targetkan Aplikasi LIHKG yang Digunakan Demonstran Hong Kong
"Jika saya punya pilihan, hal pertama yang saya lakukan adalah berhenti, setelah saya membuat permintaan maaf yang mendalam," ujar Lam.
Hong Kong telah dilanda krisis politik terbesar yang mencengkeram negara itu. Pernyataan Lam yang dramatis itu mengindikasikan posisi tawar yang cukup jelas dalam menavigasikan kerusuhan di Hong Kong agar mereda
Sejak Juni silam, Hong Kong telah dilanda berbagai aksi massa yang betul-betul keras, sebagai tanggapan atas RUU Ekstradisi yang diusulkan oleh administrasi Lam. RUU tersebut telah ditangguhkan, tetapi Hong Kong sudah terlanjur krisis dan Lam tidak dapat mengakhiri pergolakan. Para pengunjuk rasa juga menuntut agar RUU tersebut tidak hanya ditangguhkan, namun proposalnya juga ditarik secara utuh.