Jakarta, Gatra.com - Ketua Dewan Komisiaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mengemukakan adanya dua tantangan
perekonomian dan keuangan Indonesia, yang diakibatkan oleh teknologi.
"Sebagai regulator, tantangan kita saat ini adalah kesenjangan keuangan dan distribusi layanan keuangan yang tidak merata," ujarnya dalam Seminar Tahunan OJK, "OJK-Infinity dan Minisite Launching", di Wisma Mulia 2, Jakarta, Selasa (3/9).
Oleh karena itu, Wimboh mengatakan, diperlukan suatu inovasi buat menghadapi tantangan tersebut dengan berbagai strategi untuk memanfaatkan momentum perkembangan teknologi.
"Dengan teknologi, kita mengharapkan, produk dan layanan keuangan dapat dinikmati hingga kepada underserved yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan keuangan formal," katanya.
Wimboh juga mengharapkan, teknologi mampu membawa tingkat literasi kuangan Indonesia lebih maju, sehingga menghasilkan pertumbuhan inklusi untuk keuangan Indonesia.
Untuk informasi, Wimboh menyampaikan, OJK menargetkan inklusi keuangan mencapai 75%. Oleh karena itu, ia mengharapkan peran dari seluruh lapisan masyarakat.