Bantul, Gatra.com - Satu orang petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Bantul meninggal akibat tersengat aliran listrik jaringan menengah di Bantul, Selasa (4/9). Satu rekannya juga dalam kondisi kritis.

Korban meninggal di kejadian ini bernama Ardi Suryo Nugroho, 20 tahun,  beralamat di Bangutapan. Sedangkan Sigit Priyatmo, 26  tahun, warga Kecamatan Bantul, mengalami luka bakar hingga kondisinya kritis.

Menurut saksi Heri Iswantoro, peristiwa ini terjadi pukul 09.40 WIB. Kedua petugas itu berniat mencopot baliho yang menampilkan ucapan Dirgahayu RI dari seorang kandidat yang berniat maju di pilkada Kabupaten Bantul tahun depan. Baliho itu akan dicopot karena diduga tak memiliki izin.

Baliho itu terpasang di Jalan Pleret KM 3, Dusun Surodinagan, Desa Jambidan, Kecamatan Bangutapan. "Ada tiga petugas yang bertugas. Satu di posisi atas dan dua di bagian bawah kanan kiri," kata Heri.

Para petugas itu diduga tidak melihat kabel jaringan listrik yang berjarak kurang dari 1,5 meter. Heri mengatakan, tiba-tiba terdengar letusan keras dari trafo di sisi timur baliho.

Heri melihat petugas di posisi atas langsung jatuh namun tersangkut. Sedangkan petugas lain langsung terpental karena aliran listrik mengalir ke besi penampang baliho. Salah satu petugas di posisi bawah posisi jatuh, kepala menghantam batu, dan meninggal di lokasi.

Belakangan diketahui petugas di sisi atas adalah Sigit. Adapun Ardi dan rekannya Indra bertugas di bawah. Dugaan kuat, karena tiupan angin, kabel terbawah dari jaringan tersebut menyentuh kepala Sigit. Selama 15 menit Sigit tersangkut di baliho hingga diturunkan petugas PLN.

Aliran listrik juga menyebabkan Ardi terpental hingga kepalanya menghantam bekas pondasi. Korban lainnya, Indra, hanya mengalami shock. Sampai saat ini Satpol PP Pemkab Bantul belum memberi informasi atas kejadian ini. Jenazah dan korban kritis saat ini dtangani RSU Rajawali Citra, Banguntapan.