Home Politik Setahun Eramas, Sistem Pendidikan di Sumut Masih Tertinggal

Setahun Eramas, Sistem Pendidikan di Sumut Masih Tertinggal

Medan, Gatra.com - Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah telah genap satu tahun menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut periode 2018-2023 pada 1 September 2019.

Banyak catatan-catatan dari Eramas (Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah), khususnya dalam menjalankan visi misi yang ditawarkan kepada masyarakat saat kampanye Pilgub Sumut 2018 lalu.

Hal ini disampaikan Pengamat Sosial, Dr Tappil Rambe saat acara refleksi setahun Eramas menjabat di Hotel Madani, Medan, Senin (2/9). Ia menyoroti sistem pendidikan di Sumut yang masih jauh tertinggal dibandingkan daerah lain contohnya Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 

"Serapan tenaga kerja di perusahaan swasta dan pemerintah, terutama lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sumut masih rendah. Hal ini disebabkan, kurikulum pendidikan SMK  di Sumut belum menjadikan siswa siap kerja begitu lulus. Hal ini juga menunjukkan infrastruktur pendidikan di Sumut masih lemah," tegasnya

Menurutnya, infrastruktur pendidikan di Sumut juga masih lemah. Sebab, siswa/siswi SMK kita  belum bisa mengolah biji jagung menjadi sesuatu. Ini menunjukkan kurikulum pendidikan di Sumut belum baik. "Lulusan SMK dipaksa meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tidak siap kerja," paparnya.

Untuk itulah dirinya menyarankan agar perbaikan sistem pendidikan di Sumut mulai dilakukan. Kurikulum disusun harus menjadikan lulusan sekolah tersebut siap kerja. Perbaikan pendidikan bisa dimulai dari proses perekrutan kepala sekolah maupun kepala dinas pendidikan itu sendiri. 

"Kalau pengangkatan kepala sekolah maupun kepala dinas karena bayar, jangan harap pendidikan bisa lebih baik. Sudah saatnya kepala sekolah yang ditunjuk atau diangkat dari guru berprestasi. Begitu juga kepala dinasnya yang diangkat dari kepala sekolah berprestasi," jelasnya. 

Dia menambahkan, dinas pendidikan di Sumut juga sudah saatnya menghapuskan istilah guru terbang. Baginya hal itu sudah tidak tepat di zaman digital ini. Dimana, kemampuan teknologi cakupannya sudah luas. Dimana, informasi sudah mudah didapat.

 "Jadi, untuk perbaikan ini butuh ketegasan. Sebab, tidak mudah seperti membalikan telapak tangan. Dari ranking nasional siswa lulusan terbaik saja Sumut sudah ketinggalan dari Sumbar. Ini harus jadi perhatian," tambahnya.

Ketua GMRI Sumut, Abdullah Sitorus selaku penginisiasi acara mempertanyakan rencana pembangunan tol dalam kota yang digaungkan oleh Edy Rahmayadi. "Kepentingan siapa itu, gubernur bukan pedagang yang membawa kepentingan orang dan memberi makan yang ada disekelilingnya," ucapnya. 

Sekadar mengingatkan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah resmi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut periode 2018-2023 oleh Presiden Jokowi di Istana Negara pada 1 September 2018 lalu. 

Reporter: Putra TJ

 

866