Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso optimis bila BRI akan mencapai visinya menjadi bank terbaik yang ada di Asia Tenggara.
"Itu cita-cita kita selama lima tahun menjadi the most valuable bank. Itu juga sudah kita buatkan cetak birunya (blue print) di 2016," ujarnya setelah Rapat Umum Pemegang Saham Bank BRI, di Gedung BRI I, Jakarta, Senin (2/9).
Blue print atau strategi jangka panjang bisnis sudah mulai dieksekusi pada 2017 hingga final destination pada 2022. Sunarso menambahkan, di tahun tersebut BRI akan memiliki bisnis yang tak ternilai.
"Hal ini akan tergantung dari stake holder maupun share holder. Artinya, untuk share holder maka kita harus hadir kepada share holder dengan membawa kinerja yang baik. Melalui, kinerja keuangan, laba, pertumbuhan aset, dan lainnya yang lebih baik," ucapnya.
Sementara untuk stake holder, BRI harus memberikan pelayanan yang lebih baik dari ekspektasi yang mereka harapkan.
"Kita harus mampu men-deliver value, menyediakan tempat kerja yang kondusif, untuk tumbuh berkembang kariernya secara optimal. Hal ini sesuai dengan potensinya masing masing," ujarnya.
Untuk informasi, guna mencapai visi tersebut, Bank BRI berencana untuk mendorong digitalisasi dan lebih memfokuskan kepada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini sesuai dengan misi BRI yaitu "go smaller and shorter".