Jakarta, Gatra.com - Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) terus berusaha mendukung para penulis lokal untuk bisa mendapat royalti atau kompensasi layak atas hasil karya buku yang telah diterbitkan. Tak hanya itu, Ikapi juga mendukung penurunan pajak bagi penulis.
Ketua Umum Ikapi, Rosidayati Rozalina, mengatakan, hingga kini Ikapi terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk membantu meningkatkan kemudahan bagi penulis lokal.
"Ikapi terus mengupayakan pajak penulis agar lebih diringankan. Sebetulnya Ikapi berharap juga kepada Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Karena Bekraf punya program namanya Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan salah satu subsektor Bekraf itu kan penerbitan. Namun sayangnya, KUR ini belum memungkinkan Bekraf maupun perbankan untuk memberikan pinjaman modal bagi para penulis," katanya di kawasan Jakarta Pusat, Senin (2/9).
Karena itu, Ikapi terus mendorong pemerintah dan perbankan untuk bisa memberikan kredit yang sesuai di bidang penerbitan ini. "Jadi jaminan kreditnya jangan materi, tapi karya intelektual mereka," ujar Rosidayati.
Sedangkan soal pembajakan, Ikapi juga berharap kepada pemerintah agar terus mengkapanyekan larangan penerbitan buku bajakan. "Kami ingin pemerintah memberikan tindakan hukum yang tegas kepada para pembajak buku. Karena itu akan mematikan kreativitas penulis dan juga penerbit," katanya.
Hingga kini, Ikapi terus menjembatani penerbit dan para penulis lokal untuk terus memajukan industri penerbitan buku di Indonesia.
"Kami mempertemukan penulis dengan pembacanya, memberi panggung bagi penulis untuk berinteraksi kepada para pembaca, seperti pada pameran Indonesia International Book Fair (IIBF) 2019 yang digelar 4 September nanti," katanya.