Jakarta, Gatra.com - Pemanfaatan sel punca (stem cell) pada terapi Diabetes Melitus (DM) sudah banyak dilakukan di seluruh dunia. Namun, banyak riset yang menyatakan, potensi stem cell pada DM menurun.
Upaya perbaikan agar efek terapi stem cell menjadi maksimal mutlak dilakukan. Terutama, saat digunakan untuk pembentukan pembuluh darah baru dan menurunkan potensi amputansi dari luka pasien DM.
"Saya berharap, dengan adanya perbaikan stem cell diabetesnya sendiri bisa terkontrol dan tidak menimbulkan luka. Sehingga, angka amputasi bisa turun," kata Doktor Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sekaligus dokter bedah plastik, dr. Karina, SpBP-RE usai sidang doktoral di IMERI FKUI, Jakarta Pusat, Senin (2/9).
Perbaikan stem cell ini menggunakan protein yang ada di dalam darah bernama Platelet-rich Plasma (PRP) untuk memperbaiki stem cell pada pasien DM.PRP sudah banyak digunakan di salon ataupun klinik kecantikan yang dianggap hanya untuk meremajakan kulit (anti aging) saja.
Rupanya, protein PRP tersebut punya khasiat 'magis' mampu memperbaiki stem cell yang rusak karena diabetes.
"Stem cell yang sudah bagus menjajikan terapi untuk pasien memperbaiki diabetesnya. Diabetes kalau untuk sembuh susah, tapi masih bisa diperbaiki. Dari penelitian disertasi saya rekomendasinya tetap mencegah. Kalau bisa tetap hidup sehat supaya terhindar dari DM," pungkasnya.