Jakarta, Gatra.com - Dari awal mendaftar seleksi calon pimpinan (capim) KPK, Irjen Firli Bahuri sudah menuai kritik dan kontroversi. Firli dinilai banyak memiliki masalah.
Namun, jalan Firli ternyata mulus hingga seleksi akhir yang dilakukan Panitia Seleksi (pansel) KPK. Pansel menyerahkan 10 nama kandidat kepada Presiden Jokowi, Senin (2/9) hari ini, nama Firli ada dalam daftar tersebut.
Pansel Capim KPK berdalih tidak hanya Firli, tetapi semua capim punya jejak rekam yang mendapat sorotan keras dari publik.
"Kalau catatan enggak satu aja, semua ada catatan," kata Anggota Pansel, Hendardi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/9).
Sekadar informasi, Irjen Firli dianggap sosok bermasalah karena dianggap melanggar kode etik saat me jabat Deputi Penindakan KPK. Ia bertemu dengan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang Zainul Majdi atau TGB saat TGB tersandung kasus korupsi dana divestasi Newmont Nusa Tenggara.
Hendardi menegaskan Tim Pansel ogah didikte oleh publik dalam menilai setiap capim. "Ya biar aja lah. Kalau semua didesak, lama lama kita enggak bisa milih," ujarnya.