Home Ekonomi Kanaikan Tarif PAM & Cabai Rawit Sebab Inflasi Jateng

Kanaikan Tarif PAM & Cabai Rawit Sebab Inflasi Jateng

SemarangGatra.com-Kenaikan harga tarif air minum Parusahan Air Minum (PAM), cabai rawit, cabai merah, tarif parkir, dan beras menjadi penyebab utama inflasi di Jawa Tengah (Jateng) pada bulan Agustus 2019.

Inflasi di Jateng tercatat sebesar 0,33% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 136,14.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Sentot Bangun Widoyono, menyatakan kenaikan tarif air minum PAM memberi andil inflasi sebesar 0,16%, cabai rawit 0,12%, cabai merah 0,08%, tarif parkir 0,07% dan beras 0,03%.

“Kenaikan tarif air minum PAM di Semarang ikut mendorong terjadinya inflasi. Demikian juga dengan kenaikan harga cabai rawit dan cabai merah akibat musim kemarau,” katanya dalam jumpa pers di Kantor BPS Jateng di Jalan Pahlawan, Semarang, Senin (2/9).

Sedangkan penahan laju inflasi di Jateng, lanjut ia, adalah turunnya harga bawang merah, angkutan udara, angkutan antar kota, bawang putih, dan tomat sayur.

Menurut Sentot, inflasi Agustus 2019 lebih rendah dibandingkan atas inflasi Juli 2019 sebesar 0,39% dengan IHK sebesar 135,69.

“Inflasi terjadi di empat kota survei biaya hidup (SBH) Disebutnya inflasi Agustus 2019 terjadi di empat kota, sedang dua kota SBH lain mengalami deflasi,” ujarnya.

Berdasarkan data BPS Jateng, empat kota SBH yang mengalami inflasipaling tinggi yakni Kota Kudus sebesar 0,82% dengan IHK sebesar 144,56 diikuti inflasi di Kota Semarang sebesar 0,47 persen dengan IHK sebesar 136,02.

Kemudian Kota Purwokerto denga inflasi sebesar 0,42% dengan IHK sebesar 134,79 dan inflasi terendah di Kota Cilacap sebesar 0,33% dengan IHK sebesar 140,58.

Untuk dua SBH yang mengalami deflasi yakni Kota Surakarta sebesar 0,16% dengan IHK sebesar 132,18 dan Kota Tegal sebesar 0,02% dengan IHK sebesar 134,22.

“Inflasi di Kudus bahkan tercatat paling tinggi secara nasional. Ini perlu mendapatkan perhatian untuk dicarikan solusinya,” ucap Sentot.

Untuk inflasi di Kota Semarang, lanjut ia, paling besar disumbangkan kenaikan tarif air PAM yang mencapai 0,32%.

“Jadi dari inflasi di Kota Semarang sebesar 0,47 persen sebesar 0,32 persen karena kenaikan tarif PAM,” ujarnya.

103