Home Milenial Polisi Sita Puluhan Kantong Miras Cap Tikus di Ternate

Polisi Sita Puluhan Kantong Miras Cap Tikus di Ternate

Ternate, Gatra.com - Petugas kepolisian Pos Subsektor Pelabuhan Pangkalan Bastiong Ternate, menemukan 50 kantong plastik berisikan minuman keras jenis cap tikus di atas Kapal Motor Obi Permai. Miras tersebut disimpan di sebuah coolbox ikan dengan nomor bagasi 23 atas nama Isna dan Ipa. Kepala Polisi Pos Subsektor Pelabuhan Bastiong Ternate, Iptu AK. Stoffel, kepada Gatra.com di Ternate, Senin (2/9/2019), menjelaskan, saat petugas naik di atas kapal, coolbox tersebut terpisah dari barang-barang lainnya. "Tepatnya di dek bagian luar haluan kapal," katanya.

Saat diperiksa, lanjut Stoffel, ternyata di dalam coolbox tersebut berisi puluhan kantong miras. Bukan ikan. "Petugas berinisiatif memeriksa karena merasa curiga, letak barangnya terpisah dengan barang-barang yang lain," katanya. Ia mengaku sempat menanyakan ke sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) dan buruh bagasi pelabuhan, namun mereka mengaku tidak tahu. "Jadi kami juga tidak tahu siapa pemiliknya. Kalau ada tentu kami proses," tandasnya.

Usai diamankan, puluhan kantong miras tersebut langsung dimusnahkan di pelabuhan saat itu juga. "(Miras) langsung dibuang ke laut. Beberapa tokoh masyarakat dan pemuda juga ikut serta dalam pemusnahan itu," tuturnya. Menurut Stoffel, kapal Obi Permai melayani lintasan Obi, Bacan, Ternate, serta beberapa pulau lainnya. Namun ia mengaku ragu jika barang tersebut berasal dari Pulau Obi. "Kemungkinan dari Pulau Bacan," tuturnya.

Nakhoda KM Obi Permai, Melky, kepada Gatra.com, memastikan bahwa barang tersebut bukan milik ABK. "Ini (miras) biasanya titipan. Kami juga tidak pernah periksa, karena yang kami tahu ini tempat ikan," tuturnya. Tak puas, Melky pun memerintahkan salah seorang ABK-nya melihat daftar kiriman yang tertera di buku penitipan barang. Hasilnya, nomor bagasi 23 yang tercantum pada coolbox ikan berbeda dengan jenis barang pada buku penitipan barang.

"Di sini status barangnya tertulis sebuah karung berisi botol dari Obi Kawasi. Keterangan penitipnya atas nama Rano buat mama di Madopolo," jelas Melky. Kapal selalu diperiksa saat sandar di setiap pelabuhan. Ia menduga ini adalah modus baru yang sengaja dilakukan pelaku dalam praktek penyelundupan. Ia mengaku tidak akan pernah menerima penitipan barang yang dikategori melanggar hukum.

"Karena sudah pasti saat pemeriksaan saya kena. Karena setiap sandar di pelabuhan kapal diperiksa, jadi saya curiga si penitip mencari cara bagaimana memanipulasi nomor. Memang kurang ajar juga ini," cetusnya.

551