Jakarta, Gatra.com - PT Karya Citra Nusantara (KCN) tetap berkomitmen membangun Pelabuhan Marunda. Adapun lahan yang dibangun adalah dermaga atau pier 1, 2 dan 3. Pier 1 sudah selesai dibangun, sedangkan pier 2 sedang dalam proses pembangunan sekitar 30%.
Hal ini sesuai rekomendasi Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, yang mengatakan pembangunan KCN harus tetap jalan demi kepastian investasi PT Karya Teknik Utama (KTU), yang memiliki saham mayoritas di KCN.
“Pembangunan seluruh pier tetap akan kami laksanakan hingga selesai. Meski saat ini dengan kasus hukum yang masih bergulir, tenant besar yang biasa menggunakan pelabuhan Marunda untuk bongkar-muat barang mulai khawatir bila sewaktu-waktu pelabuhan ini ditutup,’’ ujar Direktur Utama KCN, Widodo Setiadi saat site visit and media gathering di Jakarta, Sabtu lalu (31/8).
Menurut Widodo, ada beberapa efek yang dirasakan, terutama aktivitas bongkar muat barang yang berkurang sekitar 60%. Berkurangnya proses bongkar muat tentunya mempengaruhi omzet dan fee konsesi yang dibayarkan kepada negara.
Sesuai dengan peraturan, KCN wajib membayar fee konsesi sebesar 5% dari pendapatan bruto perusahaan, atau secara nominal sekitar Rp5 milyar setiap tahunnya. Fee yang dibayarkan KCN adalah fee terbesar kedua dari total 19 pelabuhan yang menjalankan skema konsesi.
Widodo menjelaskan rata-rata fee konsesi yang dibayarkan oleh pelabuhan lainnya sekitar 2,5% dari pendapatan bruto.
“Lahan yang kami konsesikan adalah pier 1,2 dan 3, yang merupakan daerah perairan. Jelas terlihat adanya batas antara bibir pantai dengan pier yang sedang kami bangun. Jadi, sama sekali kami tidak merampas lahan milik PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN). Kami merevitaliasi pantai dan ini memang harus dikonsesikan,” tegasnya.
Selain membangun dermaga, pihak KCN juga sedang menerapkan konsep Green Port di Pelabuhan Marunda. Salah satunya adalah dengan membangun hutan kecil (mini forest). Sisi selatan yang berbatasan dengan lahan KBN Marunda ditanami pohon mangrove. Sementara di sisi timur ditanam berbagai tanaman seperti mangga, matoa, rambutan, dan lainnya.
"Untuk membangun konsep Green Port ini, KCN bekerja sama dengan IPB untuk meneliti dan menanam jenis tanaman yang cocok dengan kondisi lingkungan dan tanah di area Pelabuhan Marunda," ungkapnya.