Vatikan, Gatra.com - Paus Fransiskus menantang negara-negara di seluruh dunia pada Minggu (1/9) untuk mengambil langkah drastis demi memerangi perubahan iklim dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Paus mengingatkan bahwa dunia sedang mengalami keadaan darurat iklim.
Dilansir Reuters, Paus mengeluarkan permohonannya melalui sebuah pesan tertulis dalam Hari Doa Sedunia Hari Minggu untuk Peduli Ciptaan, serta menjelang KTT Aksi Iklim PBB bulan ini di New York yang merupakan tindak lanjut Perjanjian Paris 2016 untuk mengekang pemanasan global.
"Di sana, pemerintah akan memiliki tanggung jawab untuk menunjukkan kemauan politik untuk mengambil langkah-langkah drastis untuk mencapai secepat mungkin nol emisi gas rumah kaca bersih. Serta untuk membatasi kenaikan rata-rata suhu global menjadi 1,5 derajat Celcius sehubungan dengan tingkat pra-industri, sesuai dengan tujuan Perjanjian Paris," kata Paus.
Baca Juga: Faktor Alamiah Zaman Es dan Perubahan Iklim
Paus Fransiskus telah membuat banyak seruan untuk perlindungan lingkungan dan telah berselisih tentang perubahan iklim dengan para pemimpin skeptis seperti Presiden AS Donald Trump, yang telah menarik Amerika Serikat mundur dari kesepakatan Paris.
"Kita telah menyebabkan keadaan darurat iklim yang dengan serius mengancam alam dan kehidupan itu sendiri, termasuk kehidupan kita sendiri," kata pemimpin dari 1,3 miliar umat Katolik se-dunia itu dalam pesan untuk hari doa, yang ditandatangani oleh berbagai Gereja Kristen.
"Doa dan permohonan kita diarahkan pertama-tama untuk meningkatkan kesadaran para pemimpin politik dan sipil. Pemerintah harus memperbarui komitmen yang menentukan untuk mengarahkan planet ini menuju kehidupan, bukan kematian," imbuhnya.
Baca Juga: Great Barrier Reef Rusak Akibat Pemanasan Global
Dia menekankan polusi yang terus-menerus menggunakan bahan bakar fosil, eksploitasi pertanian intensif dan penggundulan hutan sebagai salah satu penyebab pemanasan global oleh manusia. Akibatnya, Amazon, tempat kebakaran hutan tengah berkobar, sedang sangat terancam.
"Sekarang adalah saatnya untuk meninggalkan ketergantungan kita pada bahan bakar fosil dan bergerak, dengan cepat dan tegas, ke arah bentuk energi bersih dan ekonomi yang berkelanjutan dan melingkar," tegas pria kelahiran Argentina, 82 tahun silam tersebut.
Fenomena lain, seperti mencairnya gletser dan kehadiran plastik dan mikroplastik di lautan, menurut Paus menjadi bukti tentang kebutuhan mendesak untuk intervensi yang tidak lagi dapat ditunda. Dia mengkritisi egoisme dan kepentingan pribadi yang telah mengubah penciptaan, tempat pertemuan dan berbagi, menjadi arena kompetisi dan konflik.
Baca Juga: Diprediksi Ada Migrasi Global Akibat Naiknya Permukaan Laut
Paus Fransiskus, yang menulis sebuah catatan pada 2015 tentang perlindungan lingkungan, mengatakan sekarang adalah saatnya bagi orang-orang untuk merenungkan gaya hidup mereka. Serta mendesak mereka untuk tidak membuat keputusan tanpa pertimbangan dan berbahaya pada makanan, konsumsi, dan transportasi.
"Terlalu banyak dari kita bertindak seperti tiran sehubungan dengan penciptaan," katanya.