Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengaku telah menyelaraskan materi pembelajaran, khususnya di sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan Revolusi Industri 4.0.
Diungkapkan oleh Direktur Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK), M. Bakrun, beberapa kurikulum pelajaran di SMK sudah di sesuaikan dengan kebutuhan pada era Revolusi Industri 4.0. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kecakapan skill dan karakter peserta didik Indonesia ke depan.
“Pertama sudah ada mata pelajaran simulasi dan komunikasi digital. Semua siswa mendapatkan materi tentang itu. Kemudian ada satu mata pelajaran lagi, yaitu tentang produk kreatif dan kewirausahaan,” kata Bakrun saat dihubungi Gatra.com, Senin (2/9).
Lebih lanjut, Bakrun mengatakan, tidak tertutup kemungkinan, ke depan akan ada kurikulum dan materi baru yang menunjang perkembangan revolusi 4.0, apalagi pada dasarnya sekolah memang harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan industri.
“Ini masih bisa diisi dengan materi yang baru. Maka, sekolah harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan juga pekembangan masing-masing industri sesuai dengan bidang keahlian yang ada di SMK tersebut. Itu yang kalau dari kurrikulumnya,” kata Bakrun.
Bakrun pun menjelaskan bahwa penerapan kurikulum tersebut sudah berjalan bahkan sejak 2016. Jadi, semua sekolah sudah melakukan sebagai kurikulum wajib. Bakrun berharap hal ini bisa mendorong daya guna SDM khusunya dari SMK untuk di dunia industri kedepan.