Home Ekonomi DPR Sebut Masalah Defisit BPJS Bukan Hanya soal Iuran

DPR Sebut Masalah Defisit BPJS Bukan Hanya soal Iuran

Jakarta, Gatra.com - Anggota Komisi XI DPR, Muhammad Sarmuji mengingatkan Pemerintah agar mencari penyebab utama defisit BPJS, sebelum menaikan iuran BPJS. 

Selain itu, Pemerintah juga meski menghitung berapa defisit akibat kurangnya iuran Premi peserta BPJS.

Sarmuji menilai jebolnya keuangan BPJS tidak hanya disebabkan oleh kurangnya iuran Premi peserta BPJS, melainkan ada faktor lain berupa fraud Rumah Sakit dan Peserta Mandiri yang menunda pembayaran Premi.

"Kenaikan kalau bisa yang rasional dan tidak boleh terlalu membebani kenaikannya. Penyebabnya dulu diatasi," kata Sarmudji ditemui wartawan, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/9).

Anggota Fraksi Partai Golkar di DPR ini pun menyoroti data BPJS yang masih bermasalah. Ia mencontohkan, ketika dirinya mendapatkan Penerima Bantuan Iuran (PBI). Padahal, seharusnya itu diperuntukan bagi kelompok masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

"Saya saja dapat PBI, tapi saya mengundurkan diri. Salah satu faktornya, (data penerima PBI) mungkin yang harus diselesaikan oleh Pemerintah," jelasnya.

Meski begitu, Sarmuji tidak memberikan peryataan yang tegas, berapa seharusnya nilai kenaikan yang ideal iuran premi peserta BPJS, agar tidak membebani masyarakat, akan tidak menambah defisit BPJS yang tiap tahun semakin kronis.

"Kami belum bisa justifikasi angka nya berapa, kita tanya Pemerintah dulu berapa yang benernya disebabkan oleh kurangnya iuran. Masalah kecurangan, ada peserta yang tidak membayar Iuran. Itu semua harus diselesaikan dulu," ujarnya.

408

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR