Banda Aceh, Gatra.com - Asisten Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Regional I Sumatera, Reza Fahlevi mengajak semua pihak untuk bersama-sama membagun dan memajukan sektor pariwisata di daratan tinggi Gayo.
"Daratan tinggi gayo, memiliki wisata alam yang cukup indah untuk dikunjungi oleh para wisatawan lokal dan mancanegera, bahkan, budaya dan adat di sini tak kalah menariknya untuk dijual," kata Reza Fahlevi di Aceh Tengah.
Peryataan itu disampaikannya di sela-sela penutupan lomba pacuan kuda tradisional yang diselenggarakan di Lapangan Pacuan Kuda di Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Ahad (1/9).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar, Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani Sulaiman, Kepala Disparpora Aceh Tengah Jumadil Enka, beserta sejumlah unsur Forkopimda lainnya.
Menurut dia, kekuatan pariwisata di dataran tinggi Gayo memiliki panorama alamnya yang cukup indah, dan juga memiliki adat dan budaya yang menarik, seperti Tari Saman yang menjadi warisan budaya dunia serta kopi yang berkelas dunia yang layak untuk dijual kepada para wisatawan lokal maupun asing.
"Tinggal bagaimana, kita sinergikan semuanya dan kita benahi bersama untuk menjadikan dataran tinggi Gayo sebagai wilayah yang memiliki berbagai macam destinasi berkelas dunia. Oleh karena itu, banyak yang harus dibenahi oleh Pemda setempat," ujar dia.
Dikatakannya, membangun wisata di dataran tinggi Gayo ini, akan menjadi salah satu pengerak sektor ekonomi di daerah tersebut, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh, khususnya di daratan tinggi Gayo.
Terkait adanya isu yang mengatakan pemerintah daerah terkesan kekurangan dana dalam melaksanakan even sekaligus mengembangkan destinasi wisata ini, Reza mengatakan, kekurangan dana dan anggaran hampir dialami oleh semua daerah.
"Terkait dana di mana-mana memang terbatas, tergantung bagaimana komitmen dan upaya kita dari berbagai cara yang penting upayanya, bagaimana yang ada ini kita maksimalkan dan lain sebagainya," ucap mantan Kadisbudpar Aceh ini.
Selain itu, Reza berharap even pacuan kuda tradisional yang digelar di dataran tinggi Gayo ini dapat terlaksana secara konsisten setiap tahunnya serta menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menggelar pacuan kuda tersebut.
"Tentu dengan demikian selain menjadi even tetap tiap tahun juga menjadi data tarik wisatawan. Apalagi kalau memang jadwalnya sudah dipastikan jauh-jauhari, tentu wisatawan bisa mengatur untuk berkunjung kesini," tuturnya.
Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat menyerahkan bonus kepada para pemenang pacuan kuda tradisional yang diselenggarakan di Lapangan Pacuan Kuda di Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.
Kegiatan yang berlangsung sejak 26 Agustus hingga 1 September 2019 itu diikuti oleh puluhan peserta dari dataran tinggi Gayo yakni Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara. Selain dari Daratan Tinggi Gayo, pacuan kuda kali ini juga diikuti dari peserta Kabupaten Aceh Besar dan Padang.
Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani Sulaiman mengharapkan kegiatan pacuan kuda yang diselenggarakan setiap tahun ini dapat menarik kunjungan wisatawan untuk datang berwisata ke Daratan Tinggi Gayo.
"Kita harapkan even ini, bisa memicu pengembangan sektor pariwisata di Aceh, khsususnya di daratan tinggi gayo, sehingga mendorong perekonomian masyarakat setempat," kata Rahmadhani di sel-sela penutupan pacuan kuda tradisional yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74.