Jakarta, Gatra.com - Bank DKI siap menyalurkan Kredit Modal Kerja senilai Rp93 miliar kepada enam RSUD di ibu kota. Program ini membantu layanan kesehatan di Jakarta, terutama bagi warga peserta BPJS Kesehatan agar tetap berjalan baik,

Enam RSUD tersebut adalah RSKD Duren Sawit senilai Rp5 miliar, RSUD Budhi Asih sebesar Rp15 miliar, RSUD Koja sebesar Rp 20miliar, RSUD Pasar Rebo sebesar Rp18 miliar, RSUD Tarakan sebesar Rp15 miliar dan RSUD Cengkareng sebesar Rp20 miliar.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini mengatakan kredit ini dimanfaatkan untuk pembiayaan tagihan piutang klaim kepada BPJS Kesehatan. Bank DKI akan membayar tagihan klaim fasilitas kesehatan setelah tagihan diakseptasi oleh BPJS.

Adapun limit pembiayaan akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penyedia fasilitas kesehatan. “Dengan pengelolaan cash flow yang lebih baik, RSUD diharapkan dapat memberikan layanan kesehatan terbaik kepada masyarakat,” ujar Herry Djufraini dalam siaran pers, Minggu (1/9).

Penandatanganan perjanjian Kredit Modal Kerja ini dilakukan Direktur Kredit UMK & Usaha Syariah Bank DKI, Babay Parid Wazdi dan Enam Direktur RSUD. Serta disaksikan Kepala Dinas Kesehatan DKI, Widyastuti di kantor Dinas Kesehatan DKI, Jumat (30/8).

Kepala Dinas Kesehatan DKI, Widyastuti mengatakan penandatanganan kredit ini merupakan mitigasi Dinas Kesehatan untuk mengantisipasi saat terjadinya masalah pada cash flow (aliran uang) di rumah sakit milik DKI.

“Bila itu terjadi, maka kita ada bantuan kredit ini layanan kesehatan kita tidak terganggu. Kita tahu, bahwa BPJS Kesehatan melalui program JKN ada sedikit kendala pencairan. Sehingga perlu antisipasi ke depannya,” kata Widyastuti.

Kredit ini seperti dana talangan atau cadangan. Sehingga dapat digunakan ketika RSUD atau RSKD membutuhkannya. Kalau tidak, maka dana tersebut akan tetap berada di Bank DKI.