Riyadh, Gatra.com - Ketua Komisi Anti Korupsi Arab Saudi yang baru dilantik, Mazen Al-Khamous mengatakan akan terus mengejar pegawai pemerintah yang melakukan tindakan korupsi, pasca kampanye besar-besaran dua tahun lalu terhadap pemberantasan korupsi yang menyentuh banyak kalangan diantaranya Pangeran, Menteri dan pengusaha.
Berbicara pada TV Al-Arabiya sebagaimana dilansir Reuters, Mazen yang ditunjuk Jumat lalu menyatakan dirinya akan fokus pada pemberantasan korupsi di birokrasi pada negara pengekspor minyak terbesar di dunia itu. Selain itu, akan terus menindaklanjuti rencana Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang secara rutin meminta untuk mengontrol pemberantasan korupsi setiap bulan.
"Setelah sebagian besar para koruptor kelas kakap dibersihkan, saya menyampaikan peringatan keras dari putra mahkota, yang menginstruksikan kepada saya bahwa periode mendatang, fokus pemberantasan korupsi pada pegawai negeri menengah dan tingkat bawah," ujarnya.
Pada Januari lalu, pengadilan kerajaan Arab Saudi telah menghentikan kampanye anti-korupsi yang berlangsung selama 15 bulan dengan memanggil hampir 400 orang dan mengembalikan dana lebih dari US$106 miliar.
Sebelumnya pemberantasan korupsi telah menjaring keluarga kerajaan, sepupu dari putra mahkota, dan investor miliarder Pangeran Alwaleed bin Talal dan Menteri Garda Nasional, Pangeran Miteb bin Abdullah, serta Menteri Ekonomi yang digulingkan Adel Fakieh. Ada pula mantan Kepala Pengadilan Kerajaan Khalid al-Tuwaijri, dan pengusaha terkemuka Waleed Al-Ibrahim, Saleh Kamel dan Bakr bin Laden.
Pangeran Mohammed telah mengkampanyekan anti-korupsi. Dia menyebut langkah itu sebagai "terapi kejut", ketika berusaha merombak perekonomian serta mengubah gaya hidup masyarakat Saudi.