Paris, Gatra.com - Iklan cologne Dior yang dibintangi oleh Johnny Depp mendapatkan kecaman keras dari masyarakat luas, lantaran dianggap terlalu rasis. Tidak hanya itu, peluncuran iklan tersebut dianggap telah merampas kebudayaan penduduk asli Amerika.

Seperti dilansir dari Fox News, Sabtu (30/8), pada Jumat malam (29/8), merk barang mewah asal Prancis itu telah mrngeluarkan video teaser, dengan judul "We are the land". Pada video itu, Depp tampil dengan bermain gitar di padang pasir. Sementara anggota suku Rosebud Sioux melakukan tarian prajurit dalam busana tradisional. Dalam iklan tersebut, hadir pula aktris 'Twilight', Tanaya Beatty, yang ibunya adalah keturunan Bangsa Da'Naxda'xw.

Tidak lama setelah kemunculannya, banyak masyarakat yang kecewa dengan konsep iklan cologne yang hernama 'Sauvage' itu. Hingga pada akhirnya, Dior memutuskan untuk menghapus teaser iklan tersebut pada hari yang sama.

"'Sauvage' adalah kata yang diteriakkan gerombolan rasis ketika mereka melempari warga sipil Mohawk selama krisis Oka," kata seorang warga melalui akun Tweeternya.

Baca juga: Hitam Jadi Warna Tren Busana Haute Couture, Paris

Meski begitu, Dep sebagai brand ambassador Dior mengatakan, kelompok yang mengadvokasi hak-hak masyarakat adat, Amerika untuk Peluang India (AIO), telah dilibatkan dalam pembuatan iklan itu sehingga seharuanya tidak ada lagi masalah di sana.

"Ada kebutuhan untuk keaslian dan penghormatan terhadap tanah dan negara-negara yang memungkinkan kami untuk menembak di sana. Dari pilihan lokasi, pembuatan pakaian, hingga desain casting, dan set, AIO terlibat," ujar Depp.

Kecaman tidak berhenti, usai Depp mengeluarkan pernyataan. Bahkan, seorang aktivis kemanusiaan yang juga keturunan asli Amerika, turut mempermasalahkan kebangsaan Depp.

"Dia bukan penduduk asli, dia bukan teman bagi Negara India. Dior juga telah berada di kereta apropriasi sejak selamanya," ujar dia.