Jakarta, Gatra.com - Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) dari Polri, Irjen Firli Bahuri dikabarkan masuk 10 nama yang akan diserahkan Pansel. Saat dikonfirmasi, Ketua Wadah Pegawai KPK belum dapat berkomentar panjang banyak.
"Bahwa kami masih menunggu hasil resmi Pansel yang rencananya akan diserahkan kepada presiden senin (2/9) sore," ujar Ketua WP KPK, Yudi Purnomo Harahap, saat dikonfirmasi, Sabtu (31/8).
Baca juga: Dipetisikan, Irjen Firli Malah Masuk 10 Besar Capim KPK
Sebelumnya, beberapa pihak menolak Firli lolos Capim KPK karena rekam jejaknya dianggap bermasalah. Saat berprofesi sebagai Deputi Penindakan KPK, Firli diduga melanggar kode etik. Ia bertemu dengan saksi yang perkaranya tengah diperiksa oleh KPK, yakni mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Tuan Guru Bajang (TGB). Keduanya sempat bertemu untuk bermain tenis.
Baca juga: Firli dan Antam Masuk 10 Besar, Polri: Proses Komprehensif
Namun di samping penolakan itu, nama Firli justru melesat hingga masuk 20 besar Capim KPK. Kepala Kepolisian Daerah Sumatra Selatan ini telah melewati serangkaian tes, mulai administrasi, assessment, psikotes, kesehatan, uji publik, dan wawancara. Dari 20 nama, nantinya Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK yang dinahkodai Yenti Garnasih itu bakal mengirim 10 nama ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Seorang sumber Gatra.com membeberkan, Firli diyakini bakal masuk 10 besar nama yang dipilih Yenti Garnasih dan kawan-kawan untuk diserahkan ke Presiden Jokowi. Firli akan didampingi tiga capim dari Polri lainnya, yakni Wakabareskrim Irjen Antam Novambar, Wakapolda Kalimantan Barat Brigjen Sri Handayani, serta Dosen Sespim Polri Brigjen Bambang Sri Herwanto.
Baca juga: Irjen Firli Dituduh Bermasalah, Polri: Belum Terbukti
"Jadi 10 itu 4 polisi, 2 BPK, 1 Jaksa, 3 Profesional. Itu yang bakal lolos," katanya, ketika ditemui di kawasan Jakarta Selatan, beberapa waktu silam.
Bahkan, sumber Gatra menambahkan, nantinya Capim KPK dari Polri yang berpotensi kuat menjadi pimpinan KPK. Kelak hanya ada dua kandidat, yakni Firli dan Antam. Antam, seperti Firli, sempat mendapat sorotan dari publik. Berdasarkan catatan Indonesia Corruption Watch (ICW), Antam diduga pernah mengintimidasi mantan Direktur Penyidikan KPK Endang Tarsa.
"Kalau yang kita lihat ya, yang punya potensi masuk dua itu, Firli dan Antam," singkatnya.
Pimpinan KPK nantinya, kata dia, akan diisi oleh wajah baru. Petahana tak diperkenankan mencicipi kepemimpinan selama dua periode agar tercipta regenerasi.
"Mereka akan gugur dalam seleksi. Jadi, belum pernah terjadi pimpinan KPK bisa dua periode," ucapnya.