Bandung, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan mengkaji pemindahan ibu kota dari Kota Bandung. Hal tersebut sudah disetujui legislatif dalam rapat paripurna DPRD Jabar periode 2019-2024, Rabu, (28/8) malam.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan terdapat tiga lokasi yang diproyeksikan menjadi ibu kota Baru Provinsi Jawa Barat.
"Ada di Tegalluar (Kabupaten Bandung), Walini (Kabupaten Bandung Barat) dan Kertajati (Kabupaten Majalengka)," ujar Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Kota Bandung.
Diketahui, wacana pemindahan ibu kota dari Kota Bandung ini dilakukan agar kinerja pemerintahan di Jabar bisa lebih produktif. "Sudah ada persetujuan (DPRD) wacana (pemindahan) pusat pemerintahan untuk dikaji dulu," katanya.
Emil -sapaan Ridwan Kamil- mengatakan, rencana pemindahan ibu kota berawal dari kondisi Kota Bandung yang dewasa ini sudah tidak cocok dijadika pusat pemerintahan Pemprov Jabar. Hal tersebut serupa dengan yang terjadi di DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara yang akan dialihkan ke Kalimantan Timur.
"Karena secara fisik kota Bandung juga sama dengan Jakarta sudah tidak cocok lagi untuk melayani pusat pemerintahan," katanya.
Emil menggambarkan, letak sejumlah kantor di Pemprov Jabar saat ini terpisaha-pisah. Agar kinerja lebih produktif tentunya mesti berada dalam satu kawasan. Atas fasr itu, Jabar mewacanakan pemindahan Ibu Kota ke lokasi yang lebih baik.
"Kajiannya akan dilaksanakan enam bulan ke depan," ucapnya.
Adapun kajian yang akan dilakukan, yaitu mengenai potensi yang dimiliki sejumlah daerah calon Ibu Kota anyar. Di mana ada beberapa sektor yang mesti menjadi pertimbangan mulai risiko bencana hingga aksebilitas.
"Selain itu tingkat ekonomi juga ketersediaan air dan yang lauinya juga harus dikaji. Target kajian enam bulan dilakukan nanti tahun depan kita kabari lah," pungkasnya.