Jakarta, Gatra.com - Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, mengungkapkan sejak awal hingga akhir Agustus 2019 telah terjadi 151 bencana.
"Bencana selama Agustus mengakibatkan korban meninggal sebanyak 13 jiwa, luka-luka 7, dan mengungsi sejumlah 10.533, 1.498 rumah rusak. Korban meninggal timbul dipicu oleh gempa bumi, sedangkan rumah rusak dominan oleh gempa bumi dan disusul puting beliung serta banjir," ujar Agus Wibowo dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (30/8).
Agus memaparkan, sebaran kejadian bencana tertinggi masih terjadi di Pulau Jawa, disusul Sumatera dan Kalimantan.
"BNPB memonitor tiga wilayah dengan jumlah kejadian tertinggi dan berurutan yaitu Jawa Timur dengan 43 kejadian, Jawa Tengah 20, Jawa Barat 13. Sedangkan wilayah Sumatera, jumlah kejadian tertinggi di Provinsi Aceh dengan 18 kejadian. Kejadian bencana tertinggi pada wilayah Kalimantan yaitu di Kalimantan Selatan dengan 11 kejadian," ujar Agus.
Lalu berdasarkan agregat sejak Januari hingga Agustus 2019, terjadi sebanyak 2.524 kejadian bencana di seluruh Indonesia. Selama kurun waktu tersebut, Agus menyebut korban meninggal mencapai 402 jiwa dan hilang 27 orang. Sedangkan kerusakan rumah 37.906 unit dan korban mengungsi mencapai 3.464.347 jiwa.
Kalau dilihat dari jenis bencana, Agus menyebut hidrometeorologi seperti puting beliung, banjir, dan tanah longsor merupakan musibah yang kerap terjadi pada tahun 2019.
"Puting beliung pada 2019 berjumlah 816 kejadian, sedangkan 2018 pada angka 793. Demikian juga kejadian banjir pada 2019 berjumlah 647, sedangkan tahun sebelumnya 582 dan longor 2019 pada 614 kejadian dan 2018 pada 404," kata Agus.