Palembang, Gatra.com – Seorang jemaah haji asal embarkasi Palembang, Tapsirin Wajat Ratam hilang di Musdalifah. Kanwil Kementrian Agama (Kemenag) Sumsel telah membenarkan hal tersebut. Sampai dua hari setelah kloter 11 dipulangkan ke Tanah Air, pihak Kemenag menyatakan masih terus melakukan pencarian terhadap jemaah haji kloter 11 asal kota Palembang tersebut.
Kakanwil Kemenag Sumsel melalui Kasubag Humas Saefudin Latief, membeberkan kronologis hilangnya satu jemaah haji asal Palembang. Dikatannya, kloter 11 jemaah haji asal Palembang terpisah dari rombongan, tepatnya di Musdalifah pada 10 Dzulhijah lalu. Jemaah Tapsirin bersama dengan istrinya, pamit ke kamar mandi namun setelah ditunggu cukup lama, suami tidak juga kembali ke tempat yang dijanjikan bersama istrinya. Kejadian ini pun dilaporkan kepada ketua regu, dan ketua rombongan.
“Berawal dari jemaah yang pamit ke kamar mandi, namun telah ditunggu cukup lama, tidak juga kembali. Izin ke toilet bersama dengan istrinya, namun tidak kunjung kembali,” ujarnya, Jumat (30/8) lalu.
Oleh petugas dan kepala regu dilakukan proses pencarian pada lokasi di radius-radius terdekat dari toilet yang menjadi lokasi kehilangan jemaah sekaligus mengubungi petugas sektor. Namun, kata Saefuddin dilakukan sampai dengan keesokkan harinya, sampai pada jadwal keberangkatan jemaah dari Musdalifah ke Mina, pada pukul 09.30 waktu setempat, jemaah Tapsirin belum ditemukan. Jemaah kloter 11 tetap diberangkatkan di Mina, namun proses pencarian masih dilakukan di Musdalifah dengan mengkomunikasikannya pada petugas-petugas lainnya.
“Pada saat giliran Mahtab 54, ke Mina belum ditemukan dan terus dilakukan pencarian,” ucapnya.
Sampai dengan kloter 11 embarkasi Palembang tersebut kembali ke tanah suci pada 27 Agustus kemarin, jemaah Tapsirin belum juga ditemukan. Beberapa keterangan yang diperoleh dari teman rombongan jemaah Tapsirin, diketahui jika yang bersangkutan memang sudah berusia dan memerlukan perlakukan khusus. Teman satu kamar jemaah menceritakan jika jemaah Tapsirin juga kerap melepas gelang identitasnya, ketika melakukan berbagai kegiatan, misalnya saat ke kamar mandi,
“Ada kekhawatiran kita, jemaah melepas gelang identitas itu. Saat ini, proses pencarian masih dilakukan. Kakanwil Kemenag sudah bertemu keluarga dan terus melakukan kordinasi dengan petugas-petugas di Musdalifah, guna pencarian lanjutan,” pungkasnya.
Petugas juga melakukan proses pencarian dilakukan ke rumah sakit dan kantor daerah perwakilan kerja (daker) haji di Tanah Suci.