Aden, Gatra.com - Seorang bomber menggunakan sepeda motor menewaskan 6 pejuang separatis di pinggiran kota Aden, Yaman. Daerah itu merupakan wilayah kekerasan di negara ini.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (30/8), sampai saat ini belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas serangan yang menimpa patroli dari kelompok Sabuk Keamanan.
Kelompok separatis dan pemerintah sama-sama bagian dari koalisi pimpinan Saudi yang memerangi gerakan Houthi nan sejalan dengan Iran. Kelompok tersebut telah mengambil alih sebagian besar kota-kota Yaman sejak 2014 lalu. Namun, pasukan separatis memutuskan hubungan dengan pemerintah bulan ini.
Keretakan ini telah memunculkan perpecahan mendalam di koalisi dan Saudi mendukung pemerintah sementara Uni Emirat Arab, pendukung terbesar kedua aliansi itu.
Pelaku bom bunuh diri itu menyerang di lingkungan Dar Saad, Utara Aden, sehari setelah UEA meningkatkan aktifitas militernya dengan melakukan serangan udara terhadap pasukan pemerintah di Yaman selatan.
UAE mengatakan, telah melakukan serangan pada hari Kamis (29/8) kepada yang disebutnya milisi teroris. Mereka menuduh pasukan milisi telah menyerang pasukan koalisi pimpinan Saudi yang bertempur di bandara Aden.
Pemerintah Yaman mengutuk serangan yang telah membunuh dan melukai lebih dari 300 pasukannya dan sejumlah warga sipil. Sementara itu, sebagian besar daerah Aden tampak sepi setelah terjadinya pertempuran tersebut.
Koalisi Muslim Sunni yang dipimpin Saudi melakukan intervensi ke Yaman pada Maret 2015 melawan Houthi yang menggulingkan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dari kekuasaan di ibu kota Sanaa. Perpecahan telah menyebar dalam perang yang secara luas dilihat sebagai konflik proksi antara Arab Saudi dan Muslim Syiah Iran.
"Meningkatnya kekerasan di Aden baru-baru ini merupakan indikasi yang jelas bahwa kepentingan politik dan militer mengesampingkan kesejahteraan dan keselamatan rakyat Yaman," ujar Penjabat Direktur Negara untuk Menyelamatkan Anak-anak di Yaman, Jason Lee.