Semarang, Gatra.com-Wilayah pesisir pantai di Indonesia mempunyai potensi besar dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Keluarga Alumni Perikanan Undip (Kerapu) Abdul Kadir Karding, penduduk Indonesia 70% tinggal di wilayah pesisir dengan tingkat kesejahteraan masih rendah.
“Kami mendorong generasi muda atau milenial membuat terobosan pemberdayaan masyarakat pesisir dengan membuat startup wisata bahari, ekosistem laut, perikanan, dan lainnya,” katanya pada “Ngobam” (ngopi bahas maritim) di Antara Kata Café Semarang, Jumat (30/8) sore.
Kegiatan mengusung tema “Peran Serta Startup Menyongsong Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia Mampukah?” diikuti puluhan anak muda.
Lebih lanjut, Karding, menyatakan untuk mengembangkan wilayah pesisir tidak terlalu sulit karena sudah ada teknologi informatika dan smarphone yang canggih.
“Di era digital ini cukup menggunakan gadget melalui media sosial, Facebook, Instragram, bisa menjual wilayah pesisir dengan pariwisata bahari diantaranya kawasan mangrove, karang, dan lainnya,” ujarnya.
Karding yang juga anggota DPR RI, menyatakan agar hasilnya maksimal, maka antar-startup tersebut harus menjalin sinergitas dan kerja sama.
Kerapu, lanjut ia, akan menjadi fasilitator bagi startup dengan membantu pemasadaran dan bila menghadapi kendala untuk mengembangkan produknya.
“Kami akan berkomuniskai dengan pemerintah untuk membantu startup mengambangkan wilayah pesisir,” ujar Karding.
Pendiri startup Indonesia Tour Guide, Noky Risky Samudra, dalam kesempatan yang sama, menyatakan menghadapi kendala memasarkan wisaya bahari, pulau dan pantai karena belum ada sarana pendukungnya.
Kendala lainnya, menurut dia, karena starup pembinaan di bawah Dinas Pariwisata atau Dinas Komunikiasi dan Informatika.
“Saat ini kami masih fokus dibidang jasa wisata, rental kendaraan, dan pemandu wisata,” ujar alumni Fakultas Perikanan Undip ini.
Sementara CEO startup Indofishery Abdul Hamid, menyatakan menghadapi kendala dengan karakter sosial masyarakat nelayan yang lambat.
“Untuk memasarkan hasil ikan para nelayan tidak ada hambatan. Kami menjual melalui webiste indofsiher.id dan Whatsapp dan Instargram,” ucap dia.