Tanjungpinang, Gatra.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto mengajak Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan untuk berembuk mengatasi permasalahan krisis air yang tiap tahun terus terjadi.
Dia mengatakan, permasalahan itu menjadi pekerjaan rumah bersama dan harus diselesaikan dengan cara berbagi anggaran.
"Masalah ini selalu terjadi setiap tahun. Solusinya bisa dilakukan dengan berbagi anggaran sesuai kemampuan daerah masing-masing. Kalau anggarannya tidak cukup, baru kita adukan ke pusat," kata Isdianto saat memimpin rapat pembahasan ketersediaan air bersih dan air baku di Bintan dan Tanjungpinang, di Gedung Gubernur Kepri, Dompak, Tanjungpinang, Jumat (30/8).
Rapat itu sebagai tindaklanjut atas kondisi Waduk Gesek dan Sei Pulai yang ada di Tanjungpinang dan Bintan yang mengalami penyusutan karena debitnya terus berkurang akibat kemarau.
Selambat-lambatnya kata Isdianto, di tahun 2020 nanti harus sudah ada langkah maju dalam mengatasi persoalan air di Bintan dan tahun 2021 sudah tak ada lagi persoalan kekeringan.
Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam rapat, ada beberapa solusi untuk mengatasi masalah air. Untuk jangka pendek solusinya adalah dengan mendistribusikan air menggunakan sejumlah tangki kepada masyarakat, sedangkan solusi jangka menengahnya dengan segera memanfaatkan waduk Kawal. Adapun solusi jangka panjangnya membangun waduk Busung.
Plt. Dirut PDAM Tirta Kepri Syamsul Bahrum mengatakan, saat ini PDAM sedang fokus terhadap solusi jangka menengah; segera memanfaatkan waduk Kawal.
Kondisi waduk Kawal, kata Syamsul, saat ini airnya sudah ada dan sudah siap untuk didistribusikan. Hanya saja perpipaannya belum terpasang sehingga belum bisa melayani. Baik pipa primer, pipa sekunder maupun pipa tersier.
"Untuk bisa memompa air dari Waduk Kawal dan mendistribusikannya, kami butuh dana sekitar Rp30 miliar hingga Rp40 miliar. Kapasitas Waduk Kawal juga lebih besar dibanding yang ada di Gesek. Di Gesek cuma 150 liter/detik, sementara di Kawal 400 liter /detik," terang Syamsul.
Sementra itu Ketua Balai Wilayah Sungai IV Kepri, Ismail mengatakan bahwa waduk Kawal airnya memang sudah bisa digunakan saat ini, hanya menunggu pompanisasinya saja.
Ia memaparkan, di Bintan sedikitnya terdapat 117 titik air yang bisa digunakan untuk melayani masyarakat.
"Untuk jangka menengah, saya rasa waduk kawal sudah siap untuk digunakan. Hanya tinggal sarana pendukungnya saja agar segera dipasang," katanya.
Reporter: Fathur Rohim