Jakarta, Gatra.com - Sejumlah orang sering melalukan transaksi pembayaran lewat pihak ketiga seperti di toko-toko ritel ataupun bank untuk melunasi tagihan-tagihan seperti listrik dan BPJS. Ternyata, uang yang kita bayarkan tidak sampai begitu saja, tetapi melalui layanan dari sebuah perusahaan biller agregator yang bernama Jatelindo.
"Ketika beli tiket pesawat, kereta, itu sebenarnya adalah memakai sistem kami, sebenarnya kami sudah mulai dari 2008, cukup lama. Tetapi kita selama ini bekerjanya di belakang," ucap Direktur Utama Jatelindo, Armanto Idham Hadju, saat ditemui di kantor BAZNAS, Jakarta Pusat, Jumat (30/8).
Idham menyebutkan, peran Jatelindo di Indonesia sudah cukup lama dan besar namun jarang menunjukkan diri ke publik. Namun, Jatelindo mulai menunjukkannya, salah satunya melalui program Narobil. Narobil ini tujuannya adalah memfasilitasi data pembayaran dari satu pihak ke pihak lain dengan mudah. Narobil mempermudah urusan seperti tagihan.
"RT, RW, komunitas-komunitas, bahkan individu seperti guru les sekarang cara bayarnya gimana? Kalau melalui manual, banyak risiko error kan seringnya. Dengan narobil ini bisa lebih mudah," ujar Idham.
Menurut Idham, program Narobil merupakan platform pertama di Indonesia untuk tagihan. Flatform ini lahir karena banyaknya transaksi daring (online) di Indonesia, namun fasilitas untuk mempermudahnya belum ada. Oleh karena itu, perusahaannya berkelut di bidang agregator bill atau 'naruh bill' (Narobil) ini.
"Kerja sama dengan bank-bank sudah banyak. Saat ini kita sedang dibuat kerja sama dengan Tokopedia, Link Aja, dan Dana," katanya.