Jakarta, Gatra.com - Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Junaedi, mengatakan, implementasi total program BUN500 atau 500 Juta Bibit Perkebunan yang menjadi prioritas untuk meningkatkan produktivitas komoditas perkebunan, menunggu kabinet baru.
"Nunggu kabinet baru untuk implementasi keseluruhan. Cuma kemarin sudah diluncurkan," ungkapnya di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (30/8).
Dedi menyampaikan, alokasi anggaran BUN500 terus dihitung dan pihaknya telah memiliki target kasar. "Ini bukan dari 0. Sepeti nanti UPTD benih kan sudah berjalan. Nanti kita revitalisasi. Yang sudah ada kita perbaiki. Ada juga pembangunan [pusat logistik benih]," katanya.
Kementan akan membangun 150 titik pusatvlogistik benih, sebanyak 55 di antaranya akan dibangun pada tahun 2020. Kelompok tani dapat mengajukan bantuan benih melalui pemerintah kabupaten atau kota. Kemudian, Kementan akan menyalurkannya.
"Udah di SK [Surat Keputusan], kan saya kira jelas bahwa ada fasilitasi benih, paling tidak 500 juta. Misalnya kopi kebagian berapa. Kita proyeksi bangun nurseri di mana sudah kita petakan," ujarnya.
Sebelumnya, program BUN500 diluncurkan langsung oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Suliaman di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (18/7) lalu.
Berdasarkan catatan Kementan, berikut ini merupakan target jumlah benih yang akan disalurkan selama 2019-2024:
1. Lada = 23,48 juta batang (25.700 ha)
2. Pala = 3,08 juta batang (47.152 ha)
3. Cengkeh = 3,76 juta batang (62.590 ha)
4. Karet = 142,56 juta batang (285.110 ha)
5. Kelapa = 21,36 juta batang (179.463 ha)
6. Kopi = 163,71 juta batang (163.705 ha)
7. Kakao = 157,31 juta batang (157.305 ha)
8. Jambu Mete = 5,33 juta batang (44.400 ha)
9. Teh = 55,55 juta batang (5.555 ha)
10. Tebu = 1,01 miliar batang (40.330 ha)