Jakarta, Gatra.com - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran, mengatakan, sektor pertanian spektakuler yang terdiri dari kerja keras, bekerja keras selama 24 jam, diajak petani di Sumatera Selatan (Sumsel) dalam program pembuatan Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI).
Amran dalam keterangan tertulis, Jumat (30/8), disampaikan, dalam berbagai kesempatan, berpesan khusus untuk seluruh jajaran Kemeterian Pertanian (Kementan) untuk terus bekerja keras dalam mewujudkan swasembada dan petani kesejahteraan.
"Kami siap bekerja 24 jam untuk mewujudkan swasembada dengan terus meningkatkan produksi pertanian," kata Amran.
Amran memutuskan, maksud dari 24 jam ini bukan berarti petani atau pegawai tidak pernah tidur, tapi bagaimana kami sebagai aparatur siap melayani petani jika diperlukan.
Kalau saat mengolah tanah misalnya setiap petani bisa bergantian di antara petani satu dengan yang lain, tetapi alat mesin pertaniannya tidak boleh berhenti atau terus bekerja untuk mengolah. Hal lain misalnya layanan dalam pengurusan ekspor, itu sudah pasti tidak boleh berhenti atau layanan 24 jam dalam 7 hari.
"Layanan ekspor kan sudah online, jadi tidak perlu pegawainya, tunggu sampai dengan 24 jam tidak tidur, biar servernya terus berkerja 24 jam, petugasnya tinggal kontrol dari jauh, memeriksa, dan dipindahkan selama 24 jam," kata Amran.
Dalam dialog dengan Gapoktan di Kecamatan Muara Padang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), 28 Agustus 2019. Mentan Amran meminta petani agar mau mengawal agar Alsin bantuan 24 Jam.
Maksudnya, lanjut Amran, 24 jam kerja adalah Mesin exavator kerja 3 shift, dengan 8 jam per shift, yang selama dikerjakan di lokasi ini hanya bekerja 1 shift atau mubazir juga yang telah dibagikan ke petani karena tidak optimal.
Mentan Amran berharap target yang dicanangkan untuk membuka lahan seluas 200.000 hektare lahan rawa di Sumsel bisa segera direalisasikan.
"Target pembukaan lahan rawa di Sumsel 200.000 hektare. Jika ini berhasil, maka Sumsel bisa meningkatkan sebesar Rp 14 triliun," ujar Amran saat melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Muara Padang, Banyuasin, Rabu (28/8).
Selama ini, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pekerjaan harus dimaksimalkan, Mentan Amran mengibaratkan jika kita lomba balapan mobil, pasti yang dituju oleh setiap pembalap adalah juara pertama.
Oleh karena itu, tidak ada pilihan selain menginjak pedal gas untuk tetap dalam kecepatan tinggi, tetapi menyelesaikan dengan hati-hatian dan kontrol yang baik agar tujuan yang dituju berhasil dengan sempurna.
Mentan Amran juga membahas tentang program-program yang telah dijalankan selama periode 5 tahun seperti menggunakan mesin pertanian untuk mengolah lahan, menanan benih, panen dan pascapanen, bantuan benih, bantuan pupuk melalui program Upaya Khusus (UPSUS) Padi, Jagung dan Kedelai, serta Optimalisasi Alat Mesin Pertanian (OPSIN).
Program lainnya yaitu Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB), Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA), dan Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI). Semua program itu untuk mencapai Indonesia menjadi lumbung pangan dunia tahun 2045 dan juga meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.
"Semua program seperti ini saya pantau setiap hari atau 24 jam, bahkan kemarin kami hari Selasa sampai dengan Kamis, kami di lahan rawa dengan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, untuk melihat langsung pelaksanaan program SERASI di tiga Kabupaten yaitu Banyuasin, Ogan Kemilir Ilir (OKI ) dan Musi Banyuasin, " katanya.
"Saya tugaskan Dirjen Tanaman Pangan, Dirjen PSP untuk selalu meningkatkan pembangunannya, jika perlu para Dirjen ini tidur di rumah-rumah penduduk agar mereka juga menikmati apa yang diterima oleh para petani," ujar Amran.
Pandangan terhadap Kinerja Menteri Amran juga terlontar dari Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru. "Indonesia masih butuh sosok Mentan Amran," ujar Deru.
Alasan Deru bukan isapan jempol semata. Terbukti Kementan di bawah kepemimpinan Mentan Amran ini berhasil mengantarkan Sumsel sebagai penyumbang pangan nasional di urutan sebelumnya yang peringkat pemeringkatan.
"Alhamdulillah Naik Sumsel luar biasa, produksinya naik 1,6 juta ton sejak Pak Amran di lantik menjadi Menteri, jadi dia memang pekerja keras dan melayani," kata Deru.