Home Ekonomi Indonesia Diundang jadi Anggota IOFS

Indonesia Diundang jadi Anggota IOFS

Jeddah, Gatra.com - Indonesia diudang untuk menjadi anggota Islamic Organization for Food Security (IOFS). Jika menjadi anggota, maka Indonesia akan mendapat keuntungan besar, di pihak ketiga memiliki keuntungan besar.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi, dalam keterangan tertulis, Jumat (30/9), menyampaikan, dan strategis.

Karena itu, Indonesia diundang untuk hadir dalam Sidang Umum ke-2 IOFS di Jeddah, Arab Saudi. Sidang Umum ke-2 IOFS diawali dengan Sesi Pejabat Senior pada 27-28 Agustus 2019, kemudian dilanjutkan dengan Sesi Menteri pada 29 Agustus 2019.

Agung selaku Ketua Delegasi Indonesia dalam Sidang Umum ke-2 IOFS menyampaikan, IOFS mewakili lembaga independen di bawah OKI yang bergerak di bidang ketahanan pertanian. Status Indonesia saat ini masih belum menjadi anggota IOFS.

Dalam pertemuan tersebut, Agung mengadakan pertemuan. Mengadakan pertemuan beras di negara-Muslim. Cadangan pangan yang diperlukan untuk pelestarian pangan, darurat dan darurat.

"Mengambil makanan utama sebagian besar negara-Muslim adalah beras dengan Indonesia memiliki kelebihan beras, maka Indonesia siap untuk berkontribusi dalam pengaturan cadangan pangan beras di negara-negara Muslim," katanya.

Agung juga menyerahkan, pengalaman Indonesia dalam mengelola cadangan makanan. Indonesia telah membangun cadangan pangan mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten hingga masyarakat.

"Indonesia juga terlibat aktif sebagai negara donor dalam Cadangan Beras Darurat Tiga Plus ASEAN Plus atau disingkat APTERR. APTERR merupakan bantuan negara ASEAN plus tiga dalam perundingan darurat karena tujuan penyelamatan alam," kata Agung.

Selain cadangan makanan, Sidang Umum ke-2 IOFS juga membahas tentang rencana kerja IOFS 3 tahun ke depan, basis data perundingan tentang ketahanan pangan di negara-negara anggota OIC, serta upaya perbaikan pangan tercecer (kehilangan makanan).