Sleman, Gatra.com – Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan penggunaan sumber energi terbarukan mendapat prioritas untuk memenuhi kebutuhan energi di ibu kota baru di Kalimantan Timur.
“Energi baru dan terbarukan akan mendapat prioritas. Tapi karena lead-nya ada di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), kami hanya men-support saja,” kata Jonan di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Jumat (30/8).
Jonan hadir di UGM untuk memberi kuliah umum saat peluncuran buku ‘Freeport Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi” karya pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Fahmy Radhi.
Sejak ibu kota baru ditetapkan lokasinya oleh Presiden Joko Widodo, Kementerian ESDM bersama PLN melakukan pemetaan tentang kebutuhan energi listrik. Menurutnya, diasumsikan ada 180.000 - 200.000 aparatur pindah dan akan dibangun 500.000 hunian.
“PLN pasti sanggup memenuhi itu karena setiap tahunnya 1,5 juta pemasangan sambungan baru dipenuhi,“ ucapnya.
Menurut Jonan, sumber energi di ibu kota baru menjadi hal yang wajib dipikirkan. Meski kawasan itu kaya batu bara dan gas alam, kedua sumber energi ini diusahakan tidak digunakan untuk memenuhi energi ibu kota baru.
“Penggunaan batu bara cukup di pembangkit tenaga listrik uap (PLTU). Kami akan terapkan energi terbarukan,” jelasnya.
Jonan berkata, energi terbarukan ini bisa diambil dari arus laut atau arus sungai besar yang banyak di Kaltim, juga sinar matahari. Namun sampai saat ini semua pemanfaatan energi baru itu masih dalam kajian, termasuk kebutuhannya.
“Saat ini kami menunggu instruksi. Untuk penentuan sumber energi yang dipakai hanya memberi masukan ke Bappenas,” katanya.