Pekanbaru, Gatra.com - Walah tangannya diborgol ke belakang, Hendra Syahputra masih nekat kabur setelah menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Pekanbaru, Kamis (29/8) sore.
Lelaki 29 tahun yang menjadi terdakwa kasus pembunuhan dan perampokan terhadap Ayu Safitri 19 itu kabur saat digiring menuju mobil tahanan.
Menengok Hendra kabur, polisi dan petugas jaksa yang mengawal para tahanan langsung mengejar dan berteriak menyuruh Hendra berhenti.
Hendra tak perduli, dia terus kabur. Dan saat polisi melepaskan tembakan peringatan ke udara pun, lelaki ini cuek saja. Dia malah mempercepat larinya ke arah kawasan jalan Teratai menuju jalan Cempaka. Sekali lagi, polisi menembakkan pistolnya ke udara, berharap Hendra takut. Eh ternyata sebaliknya.
Naas, saat berlari kencang, Hendra tersandung dan jatuh ke badan jalan. Menengok dia diborgol dan polisi kelihatan mengejar, warga yang menengok Hendra langsung memukul. Singkat cerita, polisi dan jaksa pun berhasil mengamankan Hendra.
Hendra dibawa kembali ke mobil tahanan untuk kemudian dikembalikan ke Rumah Tahanan Kelas IIB Sialang Bungkuk Tenayan Raya.
"Rencananya tadi, dia mau menjalani sidang pembacaan tuntutan terhadapnya. Tapi berkasnya belum selesai makanya sidang ditunda. Nah, pas mau dibawa kembali ke sel pakai mobil tahanan, dia kabur," kata Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Pekanbaru, Robbi Harianto.
Hendra menjadi pesakitan setelah dia membunuh Ayu Safitri. Mayat korban ditemukan pada Rabu 30 Januari 2019 dini hari lalu di kawasan kebun kelapa sawit di jalan Padat Karya, Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru.
Polisi menangkap Hendra di jalan Lintas Sumatera, Kelurahan Pagar Agung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Waktu itu, Hendra sedang berada di dalam bus saat akan kabur ke Jakarta.
Hendra kenal dengan Ayu pada 29 Januari 2019 lewat Facebook. Waktu itu Ayu baru diterima bekerja sebagai asisten rumah tangga di kawasan jalan Sigunggung.
Tahu mau kerja sebagai asisten rumah tangga, Hendra melarang. Dia malah mengiming-imingi Ayu bekerja di tempat yang lebih baik di daerah jalan Pramuka, Rumbai.
Terbujuk rayuan Hendra, malamnya lelaki ini menjemput Ayu ke Sigunggung dan membawanya ke Rumbai.
Saat itu melintasi jalan Yos Sudarso, Ayu merasa lapar dan mengajak Hendra makan. Awalnya Ayu meminta makan di KFC, tapi lantaran uang tak cukup, keduanya akhirnya makan di warung makan biasa.
Sempat terdengar kata-kata Ayu yang membikin telinga Hendra memerah. Dia tersinggung dengan kata-kata Ayu tadi.
Beres makan, Hendra membawa Ayu ke Jalan Pramuka dan terus ke dalam dekat kawasan perkebunan sawit. Curiga dengan gelagat Hendra, Ayu mulai berontak dan minta dibawa keluar dari sana.
Mendengar itu Hendra makin tak senang dan mulai berlaku kasar dan akhirnya memiting Ayu hingga tak sadarkan diri dan kemudian meninggal dunia.
Menengok itu, Hendra bukannya iba, tapi malah menjarah harta benda Ayu.